Surabaya (Antaranews Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberi penghargaan Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi sebagai desa tangguh bencana karena memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi menghadapi potensi ancaman bencana.

Penghargaan diserahkan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemprov Jatim Suban Wahyudiono kepada Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi Fajar Suasana bersamaan dengan peringatan Hari Jadi Ke-73 Provinsi Jatim di Gedung Grahadi Surabaya, Jumat.

"Partisipasi warga setempat sangat baik , mereka terlibat dalam setiap pelatihan yang kami berikan sehingga dideklarasikan sebagai Desa Tangguh Bencana," ujar Kepala Pelaksana Banyuwangi Fajar Suasana.

Desa Grajagan terletak di ujung selatan Banyuwangi atau sekitar tiga jam dari pusat kota yang memiliki potensi bencana tsunami karena lokasinya berada di pinggir pantai yang berberhadapan langsung dengan Samudara Indonesia. 

Saat ini, kata dia, Desa Grajagan telah terbentuk lembaga dan regulasi penanganan bencana, antara lain adanya relawan bencana yang terdiri atas warga setempat serta Forum Pengurangan Risiko Bencana yang beranggotakan tokoh-tokoh masyarakat. 

"Kami bahkan telah memiliki tata tertib rutin maupun insidentil untuk penanganan bencana. Desanya juga memiliki perencanaan dan penganggaran untuk menghadapi potensi bencana," ucapnya.

Penilaian positif, lanjut dia, juga datang karena adanya inovasi warga dalam penanggulangan warga, yakni dengan memanfaatkan kearifan lokal sebagai bagian dari proses mitigasi bencana. 

Selain itu, warga juga sudah membuat jalur evakuasi yang mudah dilalui menuju tebing-tebing di sekitar desa, serta para relawan ini juga aktif melakukan gerakan pengurangan sampah.

"Mereka aktif mengajarkan warga bagaimana meminimalisasi produksi sampah," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018