Jakarta (Antara) - Brand smartphone Realme resmi masuk pasar smartphone Indonesia menawarkan perangkat berkualitas dengan harga yang ramah kantong dan menyasar anak muda.
Sebelum kehadiran Realme, sejumlah brand smartphone juga telah mengusung konsep serupa saat memasuki pasar Indonesia, salah satu yang paling agresif adalah Xiaomi.
Marketing Director of Realme Southeast Asia, Josef Wang, mengatakan memiliki strategi sendiri untuk menghadapi persaingan di Indonesia.
"Mereka (Xiaomi) telah mencapai banyak hal di Indonesia. Kami punya rencana sendiri, baik rencana pemasaran maupun produk. Yang pasti, Realme hadir untuk mengisi pasar smartphone di Indonesia terutama bagi anak muda," ujar Josef Wang, dalam sesi tanya jawab saat peluncuran Realme di Jakarta, Selasa (9/10).
Dia juga mengatakan hal senada saat ditanya tentang kompetisi melawan Oppo, yang dahulu merupakan induk perusahaan Realme, sebelum akhirnya lepas dan berdiri sendiri.
"Pasar Oppo berbeda. Kami memiliki pasar sendiri yang akan menjawab berbagai kebutuhan generasi muda. Kami ingin mengisi kekosongan dari keinginan generasi-generasi saat ini," kata Josef Wang.
Realme membawa tiga ponsel sekaligus saat peluncuran, yakni Realme 2 dan Realme 2 Pro dengan target pasar menengah, serta Realme C1 untuk entry-level.
Dalam presentasinya, Product Manager of Realme Indonesia, Felix Christian, mengatakan bahwa Realme 2 menjadi pesaing bagi Xiaomi Redmi 6 dan Samsung Galaxy J8. Mensasar pasar menengah, Realme 2 dibandrol dengan harga mulai Rp1,999 juta hingga Rp2,399 juta.
Sementara, Realme 2 Pro disandingkan dengan Xiaomi A2, Vivo V11 dan Samsung A8 2018. Perangkat mid-end dengan spesifikasi sedikit lebih tinggi tersebut ditawarkan dengan harga mulai Rp2,899 juta hingga Rp3,699 juta untuk varian RAM 8GB + ROM 128GB.
Untuk Realme C1 yang dilego dengan harga Rp1,399 juta, dapat menjadi kompetitor dari Xiaomi Redmi 6A dari segi spesifikasi dan harga.
Dengan tiga perangkat tersebut, Josef Wang percaya dapat berkompetisi sekaligus merebut hati anak muda Indonesia, yang diharapkan akan berdampak pada penjualan.
"Kita tidak Ingin mengalahkan siapapun. Yang penting anak muda harus mencintai Realme dulu. Kalau sudah mendapatkan hati anak muda, penjualan bukan lagi masalah," kata dia.
Oleh karena itu, pada bulan November, Realme akan meresmikan Realme Community di Indonesia.
Realme juga berencana untuk melakukan penjualan secara offline pada tahun depan. "Saat ini hanya di online dulu, ingin memanaskan pasar dengan cara online," ujar Felix Christian. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Sebelum kehadiran Realme, sejumlah brand smartphone juga telah mengusung konsep serupa saat memasuki pasar Indonesia, salah satu yang paling agresif adalah Xiaomi.
Marketing Director of Realme Southeast Asia, Josef Wang, mengatakan memiliki strategi sendiri untuk menghadapi persaingan di Indonesia.
"Mereka (Xiaomi) telah mencapai banyak hal di Indonesia. Kami punya rencana sendiri, baik rencana pemasaran maupun produk. Yang pasti, Realme hadir untuk mengisi pasar smartphone di Indonesia terutama bagi anak muda," ujar Josef Wang, dalam sesi tanya jawab saat peluncuran Realme di Jakarta, Selasa (9/10).
Dia juga mengatakan hal senada saat ditanya tentang kompetisi melawan Oppo, yang dahulu merupakan induk perusahaan Realme, sebelum akhirnya lepas dan berdiri sendiri.
"Pasar Oppo berbeda. Kami memiliki pasar sendiri yang akan menjawab berbagai kebutuhan generasi muda. Kami ingin mengisi kekosongan dari keinginan generasi-generasi saat ini," kata Josef Wang.
Realme membawa tiga ponsel sekaligus saat peluncuran, yakni Realme 2 dan Realme 2 Pro dengan target pasar menengah, serta Realme C1 untuk entry-level.
Dalam presentasinya, Product Manager of Realme Indonesia, Felix Christian, mengatakan bahwa Realme 2 menjadi pesaing bagi Xiaomi Redmi 6 dan Samsung Galaxy J8. Mensasar pasar menengah, Realme 2 dibandrol dengan harga mulai Rp1,999 juta hingga Rp2,399 juta.
Sementara, Realme 2 Pro disandingkan dengan Xiaomi A2, Vivo V11 dan Samsung A8 2018. Perangkat mid-end dengan spesifikasi sedikit lebih tinggi tersebut ditawarkan dengan harga mulai Rp2,899 juta hingga Rp3,699 juta untuk varian RAM 8GB + ROM 128GB.
Untuk Realme C1 yang dilego dengan harga Rp1,399 juta, dapat menjadi kompetitor dari Xiaomi Redmi 6A dari segi spesifikasi dan harga.
Dengan tiga perangkat tersebut, Josef Wang percaya dapat berkompetisi sekaligus merebut hati anak muda Indonesia, yang diharapkan akan berdampak pada penjualan.
"Kita tidak Ingin mengalahkan siapapun. Yang penting anak muda harus mencintai Realme dulu. Kalau sudah mendapatkan hati anak muda, penjualan bukan lagi masalah," kata dia.
Oleh karena itu, pada bulan November, Realme akan meresmikan Realme Community di Indonesia.
Realme juga berencana untuk melakukan penjualan secara offline pada tahun depan. "Saat ini hanya di online dulu, ingin memanaskan pasar dengan cara online," ujar Felix Christian. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018