Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, memperkirakan warga di daerahnya yang kesulitan air bersih akan terus bertambah, karena berdasarkan prakiraan musim hujan di daerah setempat mulai Nopember.

"Kalau perkiraan kami desa yang mengalami kekeringan dampak kemarau masih akan terus bertambah," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia, di Bojonegoro, Selasa.

Sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, di daerahnya masuk musim hujan pada dasarian I-III Nopember.

Oleh karena itu, menurt dia, BPBD akan mendistribusikan air bersih kepada warga yang kesulitan air bersih dengan batas terakhir akhir Oktober.

"Pendistribusian air bersih rata-rata enam tangki (per tangki 5.000 liter) per harinya," ucapnya.

Sesuai data di BPBD setempat menyebutkan kemarau mengakibatkan 50 desa yang tersebar di 15 kecamatan dengan jumlah 17.382 jiwa (13.881 kepala keluarga/KK) kesulitan air bersih.

Lokasi warga yang kesulitan air bersih, antara lain, di sejumlah desa di Kecamatan Kedungadem, Sugihwaras, Temayang, Ngasem, Tambakrejo, dan Sukosewu.

"Jumlah warga yang kesulitan air bersih jumlahnya lebih dari data yang masuk. Sebab, tidak semua kecamatan melaporkan jumlah warga yang kesulitan air bersih," ujarnya.

Ia menyebutkan alokasi anggaran untuk pengadaan air bersih dari APBD 2018 sebesar Rp200 juta. Alokasi anggaran itu cukup untuk pengadaan air bersih sebanyak 500 tangki.

"BPBD saat ini sudah mendistribusikan 193 tangki. Ya alokasi anggaran untuk pengadaan air bersih masih aman untuk mencukupi kebutuhan warga yang kesulitan air bersih," ucapnya menambahkan.

Untuk hari ini, BPBD mendistribusikan air bersih ke Desa Mojorejo, Kesongo di Kecamatan Kedungadem, Desa Sugihwaras, Wedoro, Alasgung dan Panunggalan di Kecamatan Sugihwaras.

Ia juga menyebutkan dalam pengadaan air bersih juga memperoleh bantuan kepolisian resor (polres), ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Kantor Pos, juga pihak lainnya.

"Pihak swasta diperbolehkan ikut mendistribusikan air bersih. Tapi seyogyanya dikoordinasikan dengan BPBD agar pendistribusian air bersih bisa berjalan dengan baik," ucapnya. (*)











 

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018