Surabaya (Antaranews Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini resmi menerima penghargaan "Scroll of Honour Award" dari United Nations Human Settlement Programme atau UN Habitat di Kota Nairobi, Kenya, Senin (1/10).
"Bu Risma pantas mendapatkan penghargaan tertinggi itu karena telah berjasa dalam melayani warga Surabaya selama 20 tahun di Pemkot Surabaya. Selain itu, Bu Risma sudah menjabat dua kali juga memiliki banyak penghargaan," kata Direktur Eksekutif UN-Habitat, Maimunah Mohd Sharif melalui siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, Wali Kota Risma dinilai memimpin Kota Surabaya dengan pengolahan sampah yang mumpuni, memobilisasi masyarakat untuk mengurangi dan mengolah lagi limbah masyarakat, menyediakan mereka dengan pendanaan mikro untuk bank sampah di kampung.
Selain itu, lanjut dia, dengan cara mengurangi pengolahan sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, Risma bisa menghemat dana untuk masyarakat sehingga dana itu bisa digunakan membangun infrastruktur di Kota Surabaya.
"Bu Risma ini juga dinilai mempunyai inovasi penghijauan dan taman kota yang juga secara otomatis membersihkan dan mempercantik sungai. Bahkan, Bu Risma selama ini mampu mempermudah pelayanan kesehatan masyarakat dan membuat Surabaya lebih sejuk," katanya.
Penghargaan ini merupakan salah satu penghargaan paling bergengsi di dunia yang disajikan kepada mereka yang bekerja dalam bidang urbanisasi.
Fokusnya yaitu bagi orang yang mempunyai kontribusi luar biasa terhadap perkembangan dan memperbaiki kehidupan perkotaan, mengelola pemukiman dan mengangkat kehidupan masyarakat miskin serta memastikan tidak ada seorang pun yang tertinggal.
Maimunah Mohd Sharif menjelaskan tahun ini ada 50 lebih kandidat yang terdiri dari individu, organisasi dan program kerja. Pemenang dipilih berdasarkan penjelasan dan praktik nyata di lapangan yang berhubungan dengan pembangunan berkelanjutan, terutama dalam membuat kota dan masyarakatnya secara inklusif, aman, memiliki daya tahan dan berkelanjutan.
"Saya senang, kami dapat mengenali pencapaian luar biasa ini yang telah berkontribusi dalam peningkatan kehidupan orang-orang di perkotaan," ujarnya.
Penghargaan ini berupa sebuah plakat yang diukir dengan nama individu, kota atau lembaga yang menang. Pemberian penghargaan itu bertepatan dengan perayaan "World Habitat Day" (Hari Habitat Dunia/HHD) 2018, yang jatuh setiap Hari Senin di minggu pertama Bulan Oktober.
Penghargaan Scroll of Honour Award ini diraih oleh lima tokoh atau instansi, yaitu Kota Xuzhu Jiangsu Tiongkok, Perencanaan Nasional yang diterapkan pada agenda baru perkotaan di Kuba 2017–2036, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Isaac "Kaka" Muasa-Chairman Mathare Enviromental Conservation Youth Group (MECYG) Kenya, dan Wakil Presiden Institute for International Urban Development, USA Dr. Mona A. Serageldin (1938 - 2018).
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Surabaya M. Fikser mengatakan penghargaan "Scroll of Honour Award" sudah diberikan kepada lima tokoh atau instansi di Indonesia. "Bu wali kota Surabaya ini merupakan yang keenam," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Bu Risma pantas mendapatkan penghargaan tertinggi itu karena telah berjasa dalam melayani warga Surabaya selama 20 tahun di Pemkot Surabaya. Selain itu, Bu Risma sudah menjabat dua kali juga memiliki banyak penghargaan," kata Direktur Eksekutif UN-Habitat, Maimunah Mohd Sharif melalui siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, Wali Kota Risma dinilai memimpin Kota Surabaya dengan pengolahan sampah yang mumpuni, memobilisasi masyarakat untuk mengurangi dan mengolah lagi limbah masyarakat, menyediakan mereka dengan pendanaan mikro untuk bank sampah di kampung.
Selain itu, lanjut dia, dengan cara mengurangi pengolahan sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, Risma bisa menghemat dana untuk masyarakat sehingga dana itu bisa digunakan membangun infrastruktur di Kota Surabaya.
"Bu Risma ini juga dinilai mempunyai inovasi penghijauan dan taman kota yang juga secara otomatis membersihkan dan mempercantik sungai. Bahkan, Bu Risma selama ini mampu mempermudah pelayanan kesehatan masyarakat dan membuat Surabaya lebih sejuk," katanya.
Penghargaan ini merupakan salah satu penghargaan paling bergengsi di dunia yang disajikan kepada mereka yang bekerja dalam bidang urbanisasi.
Fokusnya yaitu bagi orang yang mempunyai kontribusi luar biasa terhadap perkembangan dan memperbaiki kehidupan perkotaan, mengelola pemukiman dan mengangkat kehidupan masyarakat miskin serta memastikan tidak ada seorang pun yang tertinggal.
Maimunah Mohd Sharif menjelaskan tahun ini ada 50 lebih kandidat yang terdiri dari individu, organisasi dan program kerja. Pemenang dipilih berdasarkan penjelasan dan praktik nyata di lapangan yang berhubungan dengan pembangunan berkelanjutan, terutama dalam membuat kota dan masyarakatnya secara inklusif, aman, memiliki daya tahan dan berkelanjutan.
"Saya senang, kami dapat mengenali pencapaian luar biasa ini yang telah berkontribusi dalam peningkatan kehidupan orang-orang di perkotaan," ujarnya.
Penghargaan ini berupa sebuah plakat yang diukir dengan nama individu, kota atau lembaga yang menang. Pemberian penghargaan itu bertepatan dengan perayaan "World Habitat Day" (Hari Habitat Dunia/HHD) 2018, yang jatuh setiap Hari Senin di minggu pertama Bulan Oktober.
Penghargaan Scroll of Honour Award ini diraih oleh lima tokoh atau instansi, yaitu Kota Xuzhu Jiangsu Tiongkok, Perencanaan Nasional yang diterapkan pada agenda baru perkotaan di Kuba 2017–2036, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Isaac "Kaka" Muasa-Chairman Mathare Enviromental Conservation Youth Group (MECYG) Kenya, dan Wakil Presiden Institute for International Urban Development, USA Dr. Mona A. Serageldin (1938 - 2018).
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Surabaya M. Fikser mengatakan penghargaan "Scroll of Honour Award" sudah diberikan kepada lima tokoh atau instansi di Indonesia. "Bu wali kota Surabaya ini merupakan yang keenam," katanya.
Adapun lima tokoh atau instansi itu adalah Bank Tabungan Negara (BTN) yang diterima pada 1994, Menteri Pekerjaan Umum Radinal Moocthar pada 1997, Prof. Johan Silas atas dedikasi penelitian, penanganan dan penyediaan rumah terjangkau untuk masyarakat miskin yang didapatkan pada 2005.
Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atas perbaikan permukiman kumuh dan penyediaan infrastruktur baru untuk menjadikan kota kosmopolitan yang inklusif yang diterima pada 2005, dan Gubernur Sumatera Utara Tengku Rizal Nurdin (Anumerta) atas penanganan gempa dan tsunami di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam dan Provinsi Sumatera Utara. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018