Jember (Antaranews Jatim) - Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember tercatat 21 warga asal Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang tinggal di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, belum diketahui kondisinya hingga Senin.
 
"Kami mendapat laporan dan pengaduan langsung dari masyarakat yang memiliki keluarga tinggal di Sulawesi Tengah karena mereka belum berhasil berkomunikasi dengan keluarganya yang menjadi korban gempa bumi di sana," kata anggota Pusdalops BPBD Jember Rezha Pratama di Jember, Senin.

Sebanyak 21 warga asal Jember yang diduga menjadi korban terdampak langsung atau tidak langsung bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala yang belum diketahui kondisinya adalah Ipdan, Indah Dwi Wahyuni, Varira Angginata, Adip, Nova Patrina, Agustinus Rensi, Felysia Revalin, Ferensia Rose, Herman, Maria, M. Nur Jaya, Mutia Nur Zivah, Jazuli, M. Mussonif, Lia Ratna bersama suami dan dua anaknya, Lutfi, Enik Ekavanti, Rara Adila.
 
Sedangkan warga Jember yang sudah berhasil dihubungi dan selamat dari gempa bumi tersebut sebanyak 20 orang, yakni Jefri Kristianto Mamahit, Indra, Selvi, Dogi, Oren, Johan, Uut, Yulia Kristiana Mamahit, Galib, Tanti dan anaknya, Ria bersama suami dan anaknya, Mega, Rahmad Hadiyanto, Angeline Margaretha, Archie Javasnaraya, Syibil Ghayda, Bianca Shaquela.

"Kami juga mencatat ada satu warga Jember atas nama Dartik mengalami luka-luka dan kini menjalani perawatan di RS Undata, sedangkan dua warga Jember yang meninggal dunia di sana yakni Sulaiman dan Zubaidah yang merupakan warga Kecamatan Balung," katanya.

Sementara berdasarkan data Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendata jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami di Donggala-Palu, Sulawesi Tengah sebanyak 1.203 orang per 1 Oktober 2018.

Dengan rincian data korban yang didapat dari tim ACT di lapangan yaitu di Kelurahan Petobo 700 orang, RS Wirabuana 10 orang, RS Undata 201 orang, Masjid Raya 50 orang, RS Bhayangkara 161 orang, Kecamatan Tawaeli 35 orang, Kelurahan Kayumalue Pajeko dua orang, Kelurahan Kawatuna lima orang, Pos Pol PP tujuh orang, RS Madani 32 orang.

Kemudian jumlah orang hilang sebanyak 46 orang, termasuk 61 warga negara asing. ACT juga mencatat korban luka berat sebanyak 540 orang yang tersebar di beberapa titik, yaitu RS Woodward Palu sebanyak 28 orang, RS Budi Agung Palu 114 orang, RS Samaritan Palu 54 orang, RS Undata Mamboro Palu 160 orang, dan RS Wirabuana 184 orang.

Jumlah pengungsi di Kota Palu hingga Minggu (30/9) pukul 20.00 WIB diperkirakan sebanyak 16.732 jiwa yang tersebar di 123 titik  pengungsian dengan wilayah terdampak Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018