Surabaya (Antaranews Jatim) - Calon wakil presiden nomor urut 1 Ma`ruf Amin menyatakan wajib hukumnya menghilangkan disparitas atau kesenjangan antara masyarakat kaya dan miskin di Indonesia.

"Mengentas kemiskinan itu adalah kewajiban kita semua. Khususnya bagi umat Islam, itu sudah tercantum dalam ayat Allah di Al Quran," katanya saat berorasi dalam peluncuran "tagline" atau slogan "PKB 1 Kan Indonesia" dalam rangka Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan Legislatif 2019 bagi partai politik nomor urut 1 itu yang berlangsung di DBL Arena, Jalan Ahmad Yani Surabaya, Sabtu.

Karenanya, dalam kesempatan itu, pasangan Joko Widodo (Jokowi) di Pemilu Presiden 2019 ini memastikan jika terpilih akan memprioritaskan pengentasan kemiskinan bagi rakyat Indonesia.

"Infrastruktur untuk mengentas kemiskinan ini sudah dibangun oleh Pak Jokowi di berbagai wilayah Indonesia. Maka jika terpilih lagi nanti, saya tinggal meneruskan untuk mengilangkan disparitas antara masyarakat miskin dan kaya di Indonesia," katanya.

Ma`ruf, seperti yang telah disampaikan dalam berbagai kesempatan sebelumnya, menyatakan telah memiliki format yang dinamakan "Arus Baru Ekonomi Indonesia" untuk menghilangkan disparitas antara miskin dan kaya.

"Arus Baru Ekonomi Indonesia ini bukan untuk mengembangkan disparitas dalam rangka menyingkarkan masyarakat kaya dan mengangkat yang lemah, melainkan mengupayakan agar keduanya sama-sama kuat," katanya.

Dia mencontohkan, jika saat ini yang berkembang adalah swalayan "Indomaret", maka besok yang berkembang harus "maret-maret" lain milik umat atau rakyat.

"Selain itu disparitas antardaerah maupun dengan pusat juga harus dihilangkan," ucapnya.

Ma`ruf menyatakan tidak susah untuk menghilangkakn disparitas tersebut karena infrasturkturnya sudah dirintis selama Jokowi menjadi presiden selama lima periode yang lalu.

"Pak Jokowi sudah membangun infrastruktur bandara, pelabuhan dan jalan tol yang menghubungkkan antardaerah. Maka saya tinggal menjalankan format `Arus Baru Ekonomi Indonesia` untuk menghilangkan disparitas miskin-kaya yang selama terjadi," ujarnya. (*)

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018