Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Tempo Institute dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memulai program "Pendampingan Komunitas Kreatif Bekraf - Tempo Institute" atau Kombet Kreatif kepada para pelaku usaha ekonomi dan industri kreatif di Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis.

"Pelaksanaan kegiatan program Pendampingan Komunitas Kreatif Bekraf-Tempo Institute akan berjalan selama tiga hari," kata "Marketing" Tempo Institute Sinta Rachmawati, di Bojonegoro, Kamis.  

Dalam kegiatan itu, diikuti sekitar  40 pelaku ekonomi dan industri kreatif yang terpilih menjadi peserta di Pusat Pengembangan Industri Kreatif (PPIK) Sukorejo, Kecamatan Kota. Hadir dalam acara pembukaan Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Bojonegoro Agus Supriyanto.

Menurut dia, Bojonegoro menjadi kota ketujuh dari 12 kota yang didatangi program Kombet Kreatif.  Yang pertama adalah Kota Padang pada 27-29 September.

Menyusul setelah itu Surabaya, Karangasem, Kendari, Maumere, dan Malang. Setelah Bojonegoro, Pendampingan Kombet Kreatif akan berlanjut di Singkawang, Bandung Barat, Belu, Kupang, dan Merauke.

Program ini, kata dia,  bertujuan mempererat jejaring komunitas kreatif di tingkat kota dan kabupaten. Setia kota, setiap kabupaten, memiliki kekayaan potensi ekonomi kreatif yang unik dan khas.

Bojonegoro, menurut dia, sangat kuat memiliki potensi di bidang kerajinan seperti batik Jonegaran, wayang, dan gerabah. Komunitas kreatif perlu berjejaring,  berkolaborasi dan menjadi pendorong kemajuan ekonom ikreatif.

"Kami percaya, komunitas kreatif yang berjejaring kuat akan meningkatkan ekonomi kreatif di daerah dan juga bermanfaat di level nasional," kata Deputi Hubungan AntarLembaga dan Wilayah Bekraf Endah Wahyu menambahkan.

Program ini menghadirkan kreator inspiratif, ahli pemasaran, dan pakar branding. Di Bojonegoro, akan ada Arief Ayip Budiman, atau biasa disapa Kang Ayip, pakar branding "danco founder" Rumah Sanur.

Komunitas ini menyatukan berbagai orang dan bisnis dengan keterampilan dan latar belakang yang berbeda, untuk menstimulasi ide dan membangun hubungan lintas sektor.
 
Selain Kang Ayip,  ada Manager Tata Rupa Vincentius. Tata Rupa adalah wadah para pelaku UMKM yang akan langsung dipertemukan dengan desainer dalam sebuah workshop terpadu yang bertujuan untukmenghasilkan brand yang baru bagi UMKM itu.

Pada program Pendampingan Kombet Kreaatif ini juga akan diperkenalkan "skill storytelling", penceritaan, yang sangat penting untuk membangun nilai tambah produk kreatif yang akan disampaikan oleh Redaktur Senior Tempo Endri Kurniawati, dan penulis buku Kehidupan Kedua.

"Kisah yang kuat bisa membangun ikatan antara produk dan konsumen, yang membuat sebuah produk berbeda dengan produk lain yang serupa. Narasi yang bagus sangat dibutuhkan," kata Direktur Eksekutif Tempo Institute Mardiyah Chamim.

Koordinator Lawatan 12 Kota - Kombet Kreatif Tatty Apriliyana menambahkan program ini adalah pemantik kolaborasi komunitas kreatiflokal supaya berjejaring lebihkuat.

"Selanjutnya, kami berharap komunitas kreatif di Bojonegoro benar-benar tumbuh solid dan berjejaring kuat," ucapnya.

Sepanjang 2017, Produk Domestik Bruto (PDB) dari sektor ekonomi kreatif tercatat mencapai Rp852 triliun. Angka ini diyakini terus meningkat di tahun-tahun mendatang, sebuah perkembangan yang harus diimbangi dengan peningkatan kemampuan menarasikan dan memasarkan produk bagi pelaku ekonomi kreatif. (*)

Video Oleh Slamet Agus Sudarmojo
 

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018