Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Pertamina EP Cepu (PEPC) belum memproses rekrutmen tenaga kerja di proyek pengembangan Unitisasi Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) di Bojonegoro, Jawa Timur, sampai September.

Kasi Informasi Pasar Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro Sugi Hartono, di Bojonegoro, Selasa, menjelaskan PEPC sampai sekarang belum melaporkan akan memproses tenaga kerja di proyek pengembangan gas JTB.

Sesuai kesepakatan bahwa proses rekrutmen tenaga kerja di proyek pengembangan Unitisasi Lapangan Gas JTB harus melalui disperinaker.

"Kami sampai sekarang ini belum menerima pemberitahuan dari PEPC terkait rekrutmen tenaga kerja," ucapnya menegaskan.

Ia mengaku tidak tahu penyebab belum adanya proses rekrutmen tenaga kerja di proyek pengembangan Unitisasi Lapangan Gas JTB.

Padahal, peletakan batu pertama pembangunan proyek Unitisasi Lapangan Gas JTB yang dilakukan Menteri ESDM Ignasius Jonan sejak 27 September 2017.

"Ya bisa jadi faktor anggaran proyek itu," ucapnya menambahkan.

Namun, menurut dia, justru ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dalam pengembangan lapangan minyak Kedungkeris di Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu, sekarang ini melakukan proses tenaga kerja "skill" dan "non skill".

Tenaga kerja "skill" yang dibutuhkan dalam proyek itu, lanjut dia, jumlahnya sembilan tenaga kerja ditangani langsung kontraktor PT Meido Elang Indah melalui disperinaker.

Hanya saja, kata dia, pendaftaran proses rekrutmen tenaga kerja "skill" melalui disperinaker akan berlangsung selama sepekan.

"Dari pendaftar itu nantinya diserahkan kontraktor yang akan melakukan proses seleksi," katanya menambahkan.

Sesuai data, lanjut dia, di daerahnya ada lebih dari 2.000 tenaga kerja "skill" di berbagai bidang sehingga tenaga "skill" yang direkrut harus dari tenaga kerja lokal.

Selain itu, kontraktor juga akan merekrut tenaga kerja "non skill" yang akan dipekerjakan untuk penanaman pipa minyak dari lokasi lapangan sumur minyak Kedungkeris di Desa Sukoharjo, ke lapangan Banyu Urip Blok Cepu di Kecamatan Gayam.

Mengenai jumlah tenaga kerja "non skill" yang direkrut, ia mengaku tidak tahu, karena langsung proses rekrutmen ditangani desa di Kecamatan Kalitidu dan Gayam yang dilalui jalur pipa sepanjang sekitar 13 kilometer.

"Kalau jumlahnya ya jelas banyak. Sekarang ini disperinaker mengumumkan proses tenaga kerja "skill" melalui papan pengumuman pada disperinekar, juga melalui radio," ujarnya.

Proyek unititasi pengembangan gas JTB diawali dengan peletakkan batu pertama oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan pada 25 September 2017.

Proyek dengan  dengan investasi sebesar 1,547miliar dolar Amerika Serikat bisa berjalan setelah ada pengurangan "plant of development" (POD) dari 2,1 miliar dolar Amerika Serikat menjadi 1,547 miliar dolar Amerika Serikat.

Selain itu juga ada kesepakatan antara PT Pertamina EP dengan PLN sebagai pembeli gas JTB dengan harga 7,6 dolar Amerika Serikat/juta standar kaki kubik per hari (million metric standard cubic feet per day/MMSCFD).(*)





 

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018