Jember (Antaranews Jatim) - Sebanyak sembilan pulau di Jawa Timur hingga kini belum mendapatkan aliran listrik dari PT PLN (Persero), dan sebagian besar berada di sekitar wilayah Pulau Madura.
     
Manager Senior General Affair PLN Unit Induk Distribusi Jatim, Dwi Suryo Abdullah kepada wartawan di Kabupaten Jember, Minggu mengatakan total sembilan pulau itu memiliki sekitar 22 desa, dan kesemuanya tersebar di Kabupaten Pamekasan, tepatnya di Pulau Sepanjang, Pulau Raas, dan sekitarnya.
     
"Masyarakat di sana mungkin menikmati listrik, tapi menggunakan turbin probadi, sehingga sangat terbatas," katanya.
     
Dia mengatakan, total desa yang ada di Jatim sekitar 8.504 desa, dan hanya 22 desa di Jatim yang belum teraliri listrik PLN, yaitu di Kabupaten Pamekasan.
     
"Memang sebagian ada listriknya tapi terbatas, paling 7 jam sehari," ujar Dwi di sela acara Press Gathering bersama wartawan yang digelar di Jember.
     
Sementara itu, PLN Jatim menargetkan, seluruh desa tersebut sudah bisa menikmati aliran listrik dari PLN pada akhir 2019.
     
"Kami harap, dengan mengalirnya listrik PLN ke pulau-pulau tersebut bisa meningkatkan pendidikan dan perekonomian bagi masyarakat sekitar. Karena itu kan memang tugas PLN yaitu untuk menerangi bangsa, sehingga perekonomian dan mutu pendidikan bisa terus meningkat," katanya.
     
Sementara untuk upaya mencapai target, Dwi mengaku telah berkoordinasi dengan pemerintah di daerah dalam upaya mencari lahan kosong, yang nantinya di sana akan didirikan jetset untuk mengalirkan listrik ke pulau-pulau tersebut.
     
"Ketimbang membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) diperlukan biaya lebih besar dan prosesnya lebih lama, karena harus membangun pelabuhan dan sebagainya. Dengan mendirikan jetset lebih efisien," katanya.
     
Sementara itu, saat ini pelanggan PLN di Jatim mencapai 11.300.000 kepala keluarga, dan hanya tinggal 5,6 persen kepala keluarga di Jatim yang belum menikmati aliran listrik PLN. (*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018