Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Lapindo Brantas Inc membantu perbaikan infrastruktur yang ada di sekitar wilayah kerja mereka di Desa Kedungbanteng, Sidoarjo Jawa Timur sebagai bentuk tanggungjawab perusahaan dalam program Corporate Social Responsibility (CSR).
Humas Lapindo Brantas Inc Moh Ihwan Sabtu mengatakan, bantuan CSR tersebut sebagai tanggung jawab sosial perusahaan terhadap warga yang dilakukan setiap tahun.
"Perwakilan Lapindo selama ini sering berkomunikasi dengan warga dan perangkat desa untuk mengetahui apa yang dibutuhkan dan berdampak pada masyarakat banyak," ujarnya di Sidoarjo.
Ia mengemukakan, di Desa Kedungbanteng ini ada tiga sumur gas milik Lapindo yaitu Tanggulangin 1, Tanggulangin 2 dan Tanggulangin 4. Namun, hanya dua sumur yang berproduksi, karena sumur Tanggulangin 4 tidak keluar gasnya.
"Selain di Desa Kedungbanteng, Lapindo juga memiliki dua sumur di Desa Kalidawir Kecamatan Tanggulangin. Terdiri dari sumur Tanggulangin 3 dan 5," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, dana CSR 2018 yang diberikan kepada warga Desa Kedungbanteng dalam bentuk program perbaikan infrastruktur desa, perbaikan saluran air pertanian, pembuatan pondasi penahan jalan, gorong-gorong hingga peninggian dua areal makam Islam.
"Kami juga memenuhi keinginan sejumlah pihak yang ingin memberdayakan masyarakat desa setempat dengan melakukan pelatihan pembuatan kue, tempat pelatihan perikanan darat hingga upaya perbaikan lingkungan dan penyuluhan kesehatan," katanya.
Selain itu, pihaknya juga membangun aliran gas untuk 850 sambungan rumah di desa setempat yang sudah tiga tahun berjalan.
"Kami juga membebaskan biaya pemasangan instalasi pipa ke masing-masing rumah penduduk, termasuk kompor gasnya," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kedungbanteng Istafuddin mengatakan, bantuan CSR Lapindo ini diberikan setiap tahun dan dirasakan manfaatnya oleh warga. Istafuddin sangat menyayangkan apabila ada pihak yang menyebut Lapindo tidak pernah memberikan bantuan CSR di Desa Kedungbanteng.
"Saya tidak tahu pasti berapa nilainya, tapi di tahun 2018 ini saja nilai CSR itu bila diuangkan hampir Rp1 miliar," katanya.
Menurut Istafuddin, masih ada sejumlah warga yang mengira CSR adalah bantuan dalam bentuk uang tunai yang dibagikan ke setiap warga, padahal CSR yang diberikan untuk perbaikan fasilitas umum dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Bantuan untuk fasum dan pemberdayaan ekonomi akan bisa dinikmati seluruh warga serta bermanfaat dalam jangka panjang," ujarnya.
Kepala Desa Kedungbanteng Tohirin mengapresiasi kegiatan CSR Lapindo diantaranya upaya peninggian makam dimana warga sudah lama menginginkan dua makam Islam ini ditinggikan karena selalu terendam air saat musim hujan.
"Bahkan makam tidak tampak lagi kalau terendam banjir," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Humas Lapindo Brantas Inc Moh Ihwan Sabtu mengatakan, bantuan CSR tersebut sebagai tanggung jawab sosial perusahaan terhadap warga yang dilakukan setiap tahun.
"Perwakilan Lapindo selama ini sering berkomunikasi dengan warga dan perangkat desa untuk mengetahui apa yang dibutuhkan dan berdampak pada masyarakat banyak," ujarnya di Sidoarjo.
Ia mengemukakan, di Desa Kedungbanteng ini ada tiga sumur gas milik Lapindo yaitu Tanggulangin 1, Tanggulangin 2 dan Tanggulangin 4. Namun, hanya dua sumur yang berproduksi, karena sumur Tanggulangin 4 tidak keluar gasnya.
"Selain di Desa Kedungbanteng, Lapindo juga memiliki dua sumur di Desa Kalidawir Kecamatan Tanggulangin. Terdiri dari sumur Tanggulangin 3 dan 5," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, dana CSR 2018 yang diberikan kepada warga Desa Kedungbanteng dalam bentuk program perbaikan infrastruktur desa, perbaikan saluran air pertanian, pembuatan pondasi penahan jalan, gorong-gorong hingga peninggian dua areal makam Islam.
"Kami juga memenuhi keinginan sejumlah pihak yang ingin memberdayakan masyarakat desa setempat dengan melakukan pelatihan pembuatan kue, tempat pelatihan perikanan darat hingga upaya perbaikan lingkungan dan penyuluhan kesehatan," katanya.
Selain itu, pihaknya juga membangun aliran gas untuk 850 sambungan rumah di desa setempat yang sudah tiga tahun berjalan.
"Kami juga membebaskan biaya pemasangan instalasi pipa ke masing-masing rumah penduduk, termasuk kompor gasnya," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kedungbanteng Istafuddin mengatakan, bantuan CSR Lapindo ini diberikan setiap tahun dan dirasakan manfaatnya oleh warga. Istafuddin sangat menyayangkan apabila ada pihak yang menyebut Lapindo tidak pernah memberikan bantuan CSR di Desa Kedungbanteng.
"Saya tidak tahu pasti berapa nilainya, tapi di tahun 2018 ini saja nilai CSR itu bila diuangkan hampir Rp1 miliar," katanya.
Menurut Istafuddin, masih ada sejumlah warga yang mengira CSR adalah bantuan dalam bentuk uang tunai yang dibagikan ke setiap warga, padahal CSR yang diberikan untuk perbaikan fasilitas umum dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Bantuan untuk fasum dan pemberdayaan ekonomi akan bisa dinikmati seluruh warga serta bermanfaat dalam jangka panjang," ujarnya.
Kepala Desa Kedungbanteng Tohirin mengapresiasi kegiatan CSR Lapindo diantaranya upaya peninggian makam dimana warga sudah lama menginginkan dua makam Islam ini ditinggikan karena selalu terendam air saat musim hujan.
"Bahkan makam tidak tampak lagi kalau terendam banjir," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018