Surabaya (Antaranews Jatin) - Kementerian pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) mulai mengembangkan "Project Implementation Manual (PIM) ke 18 Kabupaten 6 Provinsi, untuk mendorong kemajuan petani di beberapa daerah tertinggal.
Proyek Manajer BPPSDMP Kementerian Pertanian, Bayu Rahmawan di Surabaya, Kamia mengatakan pengembangan dilakukan karena pada proyek sebelumnya dianggap berhasil dan mampu mengatasi kemiskinan di tingkat petani.
"Sebelumnya, proyek ini dilakukan di beberapa daerah perbatasan, dan berhasil. Dan pengembang konsep dilakukan pada 2018, lalu tahun 2019 akan dikembangkan di 18 kabupaten 6 provinsi," kata Bayu, dalam acara sosilasisai PIM di Surabaya.
Ia mengatakan, beberapa provinsi yang menjadi sasaran proyek antara lain di Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat serta NTT.
"Pada tahun 2018, proyek ini masih digodok meski sebelumnya sudah ada, dan pada 2019 dikembangkan pada aplikasi lapangan di beberapa daerah tertinggal," katanya.
Dirut Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang, Dr Surachman Suwardi yang membuka kegiatan sosialisasi itu menyebutkan, proyek ini menjadi salah satu model pengentasan kemiskinan di tingkat petani.
"Proyek ini, juga mampu meningkatkan Sumber Daya Manusia, khususnya petani dengan keberadaan teknologi," katanya.
Sementara terkait pengembangan proyek ini di tahun 2019, Suwardi mengaku lebih difokuskan kepada kemandirian petani, dengan model pelatihan dan sekolah lapangan.
"Model sekolah lapang menjadi satu di antara konsep kemandirian petani, sehingga efektif dalam pengentasan kemiskinan," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Proyek Manajer BPPSDMP Kementerian Pertanian, Bayu Rahmawan di Surabaya, Kamia mengatakan pengembangan dilakukan karena pada proyek sebelumnya dianggap berhasil dan mampu mengatasi kemiskinan di tingkat petani.
"Sebelumnya, proyek ini dilakukan di beberapa daerah perbatasan, dan berhasil. Dan pengembang konsep dilakukan pada 2018, lalu tahun 2019 akan dikembangkan di 18 kabupaten 6 provinsi," kata Bayu, dalam acara sosilasisai PIM di Surabaya.
Ia mengatakan, beberapa provinsi yang menjadi sasaran proyek antara lain di Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat serta NTT.
"Pada tahun 2018, proyek ini masih digodok meski sebelumnya sudah ada, dan pada 2019 dikembangkan pada aplikasi lapangan di beberapa daerah tertinggal," katanya.
Dirut Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang, Dr Surachman Suwardi yang membuka kegiatan sosialisasi itu menyebutkan, proyek ini menjadi salah satu model pengentasan kemiskinan di tingkat petani.
"Proyek ini, juga mampu meningkatkan Sumber Daya Manusia, khususnya petani dengan keberadaan teknologi," katanya.
Sementara terkait pengembangan proyek ini di tahun 2019, Suwardi mengaku lebih difokuskan kepada kemandirian petani, dengan model pelatihan dan sekolah lapangan.
"Model sekolah lapang menjadi satu di antara konsep kemandirian petani, sehingga efektif dalam pengentasan kemiskinan," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018