Surabaya (Antaranews Jatim) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan membuka kongres tentang perkotaan bertaraf internasional "United Cities and Local Goverment" (UCLG) Asia Pasific (Aspac) yang digelar di Kota Surabaya, Jatim, Kamis.
Ignasius Jonan mengatakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah memang harus bersinergi untuk memecahkan berbagai masalah di daerahnya masing-masing.
"Saya juga berharap kepala daerah bisa membangun pembangkit listrik tenaga sampah. Di Surabaya sudah ada sejak lama, bahkan sebelum saja menjabat ESDM," kata Jonan.
Oleh karena itu, berbagai daerah termasuk di DKI Jakarta diminta untuk membangun pembangkit listrik tenaga sampah. Bahkan, berbagai daerah di Indonesia juga didorong untuk membuat kebijakan yang mendukung kendaraan listrik sesegera mungkin.
"Ini bukan masa depan lagi, tapi harus dilakukan hari ini," ujarnya.
Pembukaan itu ditandai dengan pemukulan gong yang dilakukan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan didampingi oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Presiden UCLG-Aspac Won Hee Ryong beserta jajarannya dan beberapa kepada daerah yang hadir.
Selain pemukulan gong, saat itu juga ada dua anak atlet panahan Surabaya yang memanah balon hingga meletus dan terbukalah banner bertuliskan "7 th UCLG-Aspac Congress".
Pada kesempatan itu pula, muncullah tokoh-tokoh pewayanangan bergelantungan sambil membawa bunga. Mereka pun memberikan bunga itu kepada Menteri Jonan dan beberapa tokoh yang ikut mendampingi pemukulan gong.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan sambutan hangat kepada seluruh peserta kongres. Ia juga mengaku sangat senang hati menyambut kedatangan para tamu di Kota Surabaya.
"Suatu kehormatan bagi kami untuk menyelenggarakan acara internasional ini dan saya berharap semua agenda berjalan dengan baik," ujarnya.
Menurut dia, kongres ini diharapkan menjadi forum untuk saling belajar dan berbagi pengalaman satu daerah dengan daerah lainnya, terutama dalam mengatasi masalah perkotaan.
Ia memastikan dalam dekade terakhir ini masalah yang dihadapi oleh daerah atau negara mungkin hanya berkisar pada pengelolaan limbah, sanitasi, sistem drainase, transportasi, pendidikan, kesehatan, penyediaan perumahan, kemiskinan, pasokan air, dan perizinan.
Bahkan, lanjut dia, saat ini berbagai negara harus menghadapi dampak perubahan iklim, termasuk bencana alam yang terjadi di beberapa daerah atau negara. Oleh karena itu, kondisi ini menuntut semua pihak untuk dapat bekerjasama dan berbagi pengetahuan serta pembelajaran bersama-sama.
"Tujuan akhirnya, untuk memecahkan tantangan bersama dengan mempromosikan inovasi dalam mewujudkan kota yang berkelanjutan dan layak huni. Dalam hal ini, saya yakin UCLG-Aspac dapat menjadi kerangka kerja yang tepat untuk memfasilitasi kebutuhan kita semuanya," katanya.
Risma juga memastikan bahwa selama ini Kota Surabaya sudah dipercaya untuk menyelenggarakan berbagai acara internasional, termasuk pertemuan UN Habitat 3 yang diikuti oleh ribuan delegasi dari 193 negara anggota PBB pada 2016. Selanjutnya, ada Pertemuan Puncak Kota Ramah Anak yang diselenggarakan dengan UNICEF pada 2018.
"Surabaya juga akan menjadi tuan rumah Startup Nations Summit (SNS) pada November 2018. Dengan hormat, saya mengundang anda semuanya untuk datang lagi ke Surabaya pada November mendatang untuk menghadiri kegiatan ini," katanya.
Sementara itu, Presiden UCLG-Aspac Won Hee Ryong menyampaikan terima kasih banyak kepada Wali Kota Surabaya yang telah menyambut para peserta UCLG dengan ramah.
Ia berharap, kongres kali ini bisa menggali potensi dan perkembangan baru di Asia Pasifik. "Semoga mendapatkan kenangan indah selama di Surabaya," kata dia.
Ia menambahkan, tema yang diangkat dalam kongres ini adalah pembangunan kota yang berkelanjutan. Hal ini merupakan salah satu inti dari sebuah inovasi yang dilakukan oleh manusia.
"Pemerintah lokal dan warganya harus selalu dekat untuk daerah yang berkelanjutan," katanya. (*)
Video Oleh Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Ignasius Jonan mengatakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah memang harus bersinergi untuk memecahkan berbagai masalah di daerahnya masing-masing.
"Saya juga berharap kepala daerah bisa membangun pembangkit listrik tenaga sampah. Di Surabaya sudah ada sejak lama, bahkan sebelum saja menjabat ESDM," kata Jonan.
Oleh karena itu, berbagai daerah termasuk di DKI Jakarta diminta untuk membangun pembangkit listrik tenaga sampah. Bahkan, berbagai daerah di Indonesia juga didorong untuk membuat kebijakan yang mendukung kendaraan listrik sesegera mungkin.
"Ini bukan masa depan lagi, tapi harus dilakukan hari ini," ujarnya.
Pembukaan itu ditandai dengan pemukulan gong yang dilakukan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan didampingi oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Presiden UCLG-Aspac Won Hee Ryong beserta jajarannya dan beberapa kepada daerah yang hadir.
Selain pemukulan gong, saat itu juga ada dua anak atlet panahan Surabaya yang memanah balon hingga meletus dan terbukalah banner bertuliskan "7 th UCLG-Aspac Congress".
Pada kesempatan itu pula, muncullah tokoh-tokoh pewayanangan bergelantungan sambil membawa bunga. Mereka pun memberikan bunga itu kepada Menteri Jonan dan beberapa tokoh yang ikut mendampingi pemukulan gong.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan sambutan hangat kepada seluruh peserta kongres. Ia juga mengaku sangat senang hati menyambut kedatangan para tamu di Kota Surabaya.
"Suatu kehormatan bagi kami untuk menyelenggarakan acara internasional ini dan saya berharap semua agenda berjalan dengan baik," ujarnya.
Menurut dia, kongres ini diharapkan menjadi forum untuk saling belajar dan berbagi pengalaman satu daerah dengan daerah lainnya, terutama dalam mengatasi masalah perkotaan.
Ia memastikan dalam dekade terakhir ini masalah yang dihadapi oleh daerah atau negara mungkin hanya berkisar pada pengelolaan limbah, sanitasi, sistem drainase, transportasi, pendidikan, kesehatan, penyediaan perumahan, kemiskinan, pasokan air, dan perizinan.
Bahkan, lanjut dia, saat ini berbagai negara harus menghadapi dampak perubahan iklim, termasuk bencana alam yang terjadi di beberapa daerah atau negara. Oleh karena itu, kondisi ini menuntut semua pihak untuk dapat bekerjasama dan berbagi pengetahuan serta pembelajaran bersama-sama.
"Tujuan akhirnya, untuk memecahkan tantangan bersama dengan mempromosikan inovasi dalam mewujudkan kota yang berkelanjutan dan layak huni. Dalam hal ini, saya yakin UCLG-Aspac dapat menjadi kerangka kerja yang tepat untuk memfasilitasi kebutuhan kita semuanya," katanya.
Risma juga memastikan bahwa selama ini Kota Surabaya sudah dipercaya untuk menyelenggarakan berbagai acara internasional, termasuk pertemuan UN Habitat 3 yang diikuti oleh ribuan delegasi dari 193 negara anggota PBB pada 2016. Selanjutnya, ada Pertemuan Puncak Kota Ramah Anak yang diselenggarakan dengan UNICEF pada 2018.
"Surabaya juga akan menjadi tuan rumah Startup Nations Summit (SNS) pada November 2018. Dengan hormat, saya mengundang anda semuanya untuk datang lagi ke Surabaya pada November mendatang untuk menghadiri kegiatan ini," katanya.
Sementara itu, Presiden UCLG-Aspac Won Hee Ryong menyampaikan terima kasih banyak kepada Wali Kota Surabaya yang telah menyambut para peserta UCLG dengan ramah.
Ia berharap, kongres kali ini bisa menggali potensi dan perkembangan baru di Asia Pasifik. "Semoga mendapatkan kenangan indah selama di Surabaya," kata dia.
Ia menambahkan, tema yang diangkat dalam kongres ini adalah pembangunan kota yang berkelanjutan. Hal ini merupakan salah satu inti dari sebuah inovasi yang dilakukan oleh manusia.
"Pemerintah lokal dan warganya harus selalu dekat untuk daerah yang berkelanjutan," katanya. (*)
Video Oleh Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018