Surabaya (Antaranews Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjajaki kerja sama di bidang pendidikan dengan Pemerintah Malaysia sebagai wujud peningkatan kualitas sumber daya manusia serta menjaga hubungan baik kedua pemerintahan.
"Kami sedang membicarakan beberapa program pendidikan, seperti pertukaran pelajar, transfer ilmu, dan pemberian beasiswa kuliah," ujar Penjabat Sekdaprov Jatim Jumadi saat menerima kunjungan kerja Menteri Penasihat Pendidikan Kedutaan Besar Malaysia Prof Madya Dr Mior Harris bin Mior Harun di kantor Sekdaprov Jatim di Surabaya, Rabu.
Sebagai wujud apresiasi, pihaknya segera melakukan pertemuan bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk membahas detil poin-poin kerja sama tersebut, termasuk membuat payung hukum serta nota kesepahaman.
"Setelah ini kami langsung menindaklanjutinya, antara lain konsep, mekanisme dan lainnya," ucap pria yang juga menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Jatim tersebut.
Selain itu, ia berharap kerja sama tak hanya di tingkat "university to university", tapi juga menjadi "sister city" atau "sister province", seperti Jatim dengan Osaka di Jepang, kemudian dengan Tianjin di Tiongkok dan beberapa provinsi lainnya.
Sementara itu, Menteri Penasihat Pendidikan Kedutaan Besar Malaysia, Prof Madya Dr Mior Harris bin Mior Harun menyambut baik program kerja sama yang salah satu fokusnya adalah pertukaran pelajar dan beasiswa kuliah antarperguruan tinggi negeri kedua negara.
"Saya ingin lebih fokus ke universitas negeri, karena di kami biayanya sangat terjangkau,dan disubsidi oleh kerajaan," katanya.
Menurut dia, selama ini yang gencar melakukan promosi dan banyak peminatnya adalah universitas swasta, padahal universitas negeri di sana juga tak kalah bagus, bahkan terdapat perguruan tinggi yang berada di posisi 87 dari "Top 100 University in the world". (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kami sedang membicarakan beberapa program pendidikan, seperti pertukaran pelajar, transfer ilmu, dan pemberian beasiswa kuliah," ujar Penjabat Sekdaprov Jatim Jumadi saat menerima kunjungan kerja Menteri Penasihat Pendidikan Kedutaan Besar Malaysia Prof Madya Dr Mior Harris bin Mior Harun di kantor Sekdaprov Jatim di Surabaya, Rabu.
Sebagai wujud apresiasi, pihaknya segera melakukan pertemuan bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk membahas detil poin-poin kerja sama tersebut, termasuk membuat payung hukum serta nota kesepahaman.
"Setelah ini kami langsung menindaklanjutinya, antara lain konsep, mekanisme dan lainnya," ucap pria yang juga menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Jatim tersebut.
Selain itu, ia berharap kerja sama tak hanya di tingkat "university to university", tapi juga menjadi "sister city" atau "sister province", seperti Jatim dengan Osaka di Jepang, kemudian dengan Tianjin di Tiongkok dan beberapa provinsi lainnya.
Sementara itu, Menteri Penasihat Pendidikan Kedutaan Besar Malaysia, Prof Madya Dr Mior Harris bin Mior Harun menyambut baik program kerja sama yang salah satu fokusnya adalah pertukaran pelajar dan beasiswa kuliah antarperguruan tinggi negeri kedua negara.
"Saya ingin lebih fokus ke universitas negeri, karena di kami biayanya sangat terjangkau,dan disubsidi oleh kerajaan," katanya.
Menurut dia, selama ini yang gencar melakukan promosi dan banyak peminatnya adalah universitas swasta, padahal universitas negeri di sana juga tak kalah bagus, bahkan terdapat perguruan tinggi yang berada di posisi 87 dari "Top 100 University in the world". (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018