Madiun (Antaranews Jatim) - Kapolres Madiun AKBP I Made Agus menyatakan jajarannya mengamankan delapan titik zona penyekatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Madiun saat perayaan Tahun Baru Islam, 1 Muharam 1440 Hijriah atau dalam masyarakat Jawa dikenal sebagai "Suroan".

"Sudah kita petakan, ada delapan zona penyekatan daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Madiun. Seperti perbatasan Kabupaten Madiun dengan Kabupaten Nganjuk, Ponorogo, Ngawi, Magetan, juga pintu-pintu masuk ke Kota Madiun," ujar AKBP Agus seusai kegiatan Apel Gelar Pasukan Operasi Aman Suro 2018 di mapolres setempat, Senin.

Menurut dia, berdasarkan kesepakatan Forkopimda Kota Madiun dengan pengurus seluruh perguruan pencak silat di Madiun menyatakan bahwa tahun ini agenda ziarah makam atau "nyekar" yang bertepatan dengan perayaan 1 Suro dilaksanakan sederhana tanpa ada pengerahan massa atau mobilisasi massa.

"Perayaan 1 Suro dan Suran Agung kali ini dilaksanakan di masing-masing ranting. Jadi massa pesilat dari luar Madiun dilarang masuk Madiun untuk kegiatan nyekar dan konvoi," kata dia.

Saat pengamanan di perbatasan nantinya akan dilakukan pemeriksaan identitas masing-masing personel, keperluan masuk wilayah Madiun, dan barang bawaan.

"Jika sangat terpaksa harus masuk wilayah Madiun, maka akan dilakukan pengawalan dan pengamanan. Para pesilat akan diantar dengan kendaraan polisi, sedangkan motor yang bersangkutan akan dikumpulkan di satu tempat di wilayah perbatasan dan dijaga," kata I Made Agus.

Selain itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan jajaran Polres Madiun Kota terkait berapa jumlah yang masuk, dikawal, dan diamankan.

Tak kalah penting, lanjut Kapolres, pihaknya juga akan melaksanakan operasi minuman keras dan senjata tajam. Upaya-upaya itu dilakukan agar perayaan malam 1 Suro di wilayah Madiun tetap aman.

Ia berharap agar pihak-pihak terkait menaati kesepakatan yang ditetapkan sehingga tercipta situasi Kabupaten Madiun yang kondusif.

Selama Operasi Aman Suro 2018, Polres Madiun akan menyiagakan sebanyak 1.298 personel. Seribuan personel tersebut merupakan gabungan dari unsur Polri, TNI, dan pemda setempat. Selain itu, juga masih ditambah dengan Pam Swakarsa Satgas Sentot Prawirodirjo yang berjumlah sebanyak 128 orang. Satgas Sentot Prawirodirjo tersebut berasal dari perwakilan anggota beberapa perguruan pencak silat di Madiun. (*)
Video Oleh Louis Rika
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018