Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Siswa kelas 11 SMA Muhammadiyah Dua (Smamda) Sidoarjo, Jawa Timur berhasil menciptakan karya "smart locker based on android" (s-lockdroid) yang diklaim sebagai alat antimaling.

Kepala Sekolah Smamda Wigatiningsih, Selasa mengatakan, pihaknya bersyukur jika siswanya ini bisa memanfaatkan teknologi dengan baik, sebagai upaya menghadapi bonus demografi di tahun 2020 mendatang.

"Anak-anak mampu memanfaatkan teknologi dengan baik, karena kedepan segala kebutuhan juga berdasarkan pada teknologi terutama yang berbasis internet," katanya di Sidoarjo.

Ia mengemukakan, pihaknya akan terus mendorong kepada siswanya supaya dapat memanfaatkan teknologi ini secara maksimal, termasuk di antaranya membuat karya-karya baru supaya nanti bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

"Untuk karya kali ini, siswa membuat alat pengunci otomatis dengan memanfaatkan android sebagai media untuk membuka atau menutup sebuah loker," katanya.

Sementara itu, salah seorang siswa Ibrahim Muhammad selaku pembuat karya ini mengatakan, dirinya bersama dengan dua rekannya yang lain yakni Ikhklash Rahmani Yuri dan Khanza Auliafanda Taufani terinspirasi membuat alat ini karena sering kehilangan kunci.

"Karena itu, dengan alat ini maka tidak diperlukan lagi kunci karena untuk membuka dan menutup kunci cukup dengan menggunakan sistem android pada sebuah telepon pintar. Cara aksesnya pun cukup mudah, cukup dengan login dan mengisimengisi email sudah bisa digunakan," katanya.

Dirinya menceritakan, untuk menciptakan alat ini diperlukan biaya sekitar Rp400 ribu dan alat inipun sudah bisa digunakan. Tidak hanya untuk membuka loker saja, tetapi juga bisa dilakukan untuk mengetahui isi dari loker tersebut.

"Tidak menutup kemungkinan bisa digunakan untuk media yang lain seperti kunci rumah atau juga kebutuhan lainnya," katanya.

Alhasil, kata dia, perangkat yang dikerjakan dalam kurun waktu tiga pekan ini akhirnya berhasil menyabet juara 1 tingkat nasional diajang Amicta di Jogyakarta beberapa waktu lalu.

"Kami berharap karya kami ini bisa dikembangkan dan terus digunakan sebagai aplikasi kehidupan sehari-hari," ujarnya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018