Ngawi (Antaranews Jatim) - Petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Binamarga Provinsi Jatim menebangi sejumlah pohon pada jalur nasional penghubung Provinsi Jawa Timur dengan Jawa Tengah yang rawan tumbang saat musim pancaroba atau masa peralihan dari musim hujan ke kemarau.

"Musim peralihan dari hujan ke kemarau, terlebih saat bulan Agustus seperti ini dibarengi dengan terjadinya angin kencang. Kondisi tersebut rawan pohon tumbang sehingga kami pangkas agar tidak membahayakan pengguna jalan," ujar petugas Dinas PU dan Binamarga Provinsi Jatim, Rakimin kepada wartawan di Ngawi, Sabtu.

Menurut dia, sebelum menebang, pihaknya melakukan survei terlebih dahulu, kira-kira pohon mana yang rawan dan membahayakan.

Adapun kriteria pohon yang akan ditebang di antaranya berusia tua, batang pohon miring ke arah jalan nasional, memiliki batang keropos, dan memiliki akar yang sudah lapuk.

"Dengan demikian, pohon-pohon yang sudah rapuh ditebang supaya tidak tumbang sembarangan saat angin kencang terjadi," katanya.

Ia menjelaskan, penebangan dilakukan mulai dari Kota Ngawi hingga wilayah Kecamatan Mantingan yang berbatasan dengan Jawa Tengah. Dalam sepekan terakhir, petugas sudah menebang enam pohon besar yang rawan mengganggu keselamatan pengguna jalan nasional.

Dampak dari kegiatan penebangan pohon tersebut arus lalu lintas dari dua arah di jalan penghubung antarprovinsi sempat terganggu hingga terjadi antrean panjang kendaraan. Untuk mempercepat penebangan, Dinas PU menggunakan gergaji mesin dan mengerahkan sejumlah petugas sekaligus.

Pihaknya mengimbau para pengguna jalan di jalur Ngawi menuju Sragen Jawa Tengah untuk lebih sabar, karena sesuai rencana, agenda penebangan pohon yang rawan tumbang dan membahayakan masih akan dilakukan hingga pekan depan.

"Imbasnya, arus lalu lintas akan lebih sering dihentikan karena aktivitas penebagan pohon rawan tumbang tersebut. Kami imbau para pengguna jalan untuk sabar dan maklum," kata dia. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018