Malang (Antaranews Jatim) - Bupati Malang Rendra Kresna mengklaim bahwa kabupaten yang dipimpinnya itu sebagai penyumbang terbesar produksi susu sapi segar di Tanah Air dengan tingkat populasi sapi yang mencapai 234 ribu ekor.
"Untuk kategori daerah (kabupaten), Kabupaten Malang merupakan pemasok terbesar susu sapi segar, termasuk daging sapi. Oleh karenanya, kami terus berupaya mempertahankan populasi ternak sapi perah tersebut," kata Rendra Kresna di Malang, Jawa Timur, Rabu.
Menurut Rendra, untuk produksi susu yang dihasilkan peternak maupun perusahaan pengolah susu yang memiliki ternak sapi perah di Kabupaten Malang cukup besar. Contohnya, susu sapi perah yang dihasilkan Koperasi SAE Pujon mencapai 90 ton per hari dan Greenfield Malang menghasilkan sekitar 270 ton susu per hari.
Produksi tersebut, katanya, baru dari dua KopSAE Pujon dan Greenfields, belum dari peternak rumahan yang tersebar di setiap kecamatan di Kabupaten Malang. Jika produksi susu sapi segar dari peternak, KopSAE dan Greenfiels disatukan, Kabupaten Malang bisa menghasilkan sekitar 350 ton hingga 400 ton susu segar per hari.
Menurut Rendra, hasil produksi susu sapi tersebut masih bisa ditingkatkan seiring program pembinaan dan pendampingan yang terus dilakukan Pemkab Malang kepada peternak sapi perah. Produksi susu untuk satu ekor sapi perah milik masyarakat saat ini rata-rata mencapai 10-15 liter perhari.
Ke depan, kata Ketua DPD partai NasDem Jatim itu, paling tidak bisa menyamai produksi susu sapi perah dari Greenfields yang mencapai sekitar 29 liter per hari per ekor. "Saya yakin pasti bisa. Dengan pembinaan pada peternak yang semakin intensif kami optimistis produksi susu sapi perah dari peternak bisa ditingkatkan," ujarnya.
Selain produksi susu sapi segar, lanjutnya, hasil daging sapi dari peternakan di daerah ini juga menjadi yang terbesar untuk tingkat daerah (kabupaten) di Indonesia. Oleh karena itu, Pemkab Malang selalu memberikan fasilitas dan pendampingan, termasuk pelatihan-pelatihan kepada para peternak sapi potong dalam upaya meningkatkan populasi dan kualitas sapi potong.
Ia mengakui pesatnya perkembangan peternakan sapi perah dan sapi potong di Kabupaten Malang tidak lepas dari kerja keras Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH). "Melalui DPKH ini Pemkab Malang terus mendorong dan memberikan fasilitas serta pendampingan kepada peternak," ujarnya.
Selain itu, kata Rendra, pihaknya juga menggelar kontes ternak sapi potong sebagai refleksi keberhasilan peternak, dimana peternak bisa menunjukkan sapi miliknya memiliki bobot yang tinggi dan mampu menghasilkan daging sapi yang berkualitas.
"Peternak tidak hanya bisa menunjukkan bobot sapi yang tinggi, tapi bisa meraih prestasi dengan memiliki sapi yang berbobot dan berkualitas," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Untuk kategori daerah (kabupaten), Kabupaten Malang merupakan pemasok terbesar susu sapi segar, termasuk daging sapi. Oleh karenanya, kami terus berupaya mempertahankan populasi ternak sapi perah tersebut," kata Rendra Kresna di Malang, Jawa Timur, Rabu.
Menurut Rendra, untuk produksi susu yang dihasilkan peternak maupun perusahaan pengolah susu yang memiliki ternak sapi perah di Kabupaten Malang cukup besar. Contohnya, susu sapi perah yang dihasilkan Koperasi SAE Pujon mencapai 90 ton per hari dan Greenfield Malang menghasilkan sekitar 270 ton susu per hari.
Produksi tersebut, katanya, baru dari dua KopSAE Pujon dan Greenfields, belum dari peternak rumahan yang tersebar di setiap kecamatan di Kabupaten Malang. Jika produksi susu sapi segar dari peternak, KopSAE dan Greenfiels disatukan, Kabupaten Malang bisa menghasilkan sekitar 350 ton hingga 400 ton susu segar per hari.
Menurut Rendra, hasil produksi susu sapi tersebut masih bisa ditingkatkan seiring program pembinaan dan pendampingan yang terus dilakukan Pemkab Malang kepada peternak sapi perah. Produksi susu untuk satu ekor sapi perah milik masyarakat saat ini rata-rata mencapai 10-15 liter perhari.
Ke depan, kata Ketua DPD partai NasDem Jatim itu, paling tidak bisa menyamai produksi susu sapi perah dari Greenfields yang mencapai sekitar 29 liter per hari per ekor. "Saya yakin pasti bisa. Dengan pembinaan pada peternak yang semakin intensif kami optimistis produksi susu sapi perah dari peternak bisa ditingkatkan," ujarnya.
Selain produksi susu sapi segar, lanjutnya, hasil daging sapi dari peternakan di daerah ini juga menjadi yang terbesar untuk tingkat daerah (kabupaten) di Indonesia. Oleh karena itu, Pemkab Malang selalu memberikan fasilitas dan pendampingan, termasuk pelatihan-pelatihan kepada para peternak sapi potong dalam upaya meningkatkan populasi dan kualitas sapi potong.
Ia mengakui pesatnya perkembangan peternakan sapi perah dan sapi potong di Kabupaten Malang tidak lepas dari kerja keras Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH). "Melalui DPKH ini Pemkab Malang terus mendorong dan memberikan fasilitas serta pendampingan kepada peternak," ujarnya.
Selain itu, kata Rendra, pihaknya juga menggelar kontes ternak sapi potong sebagai refleksi keberhasilan peternak, dimana peternak bisa menunjukkan sapi miliknya memiliki bobot yang tinggi dan mampu menghasilkan daging sapi yang berkualitas.
"Peternak tidak hanya bisa menunjukkan bobot sapi yang tinggi, tapi bisa meraih prestasi dengan memiliki sapi yang berbobot dan berkualitas," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018