Magetan (Antaranews Jatim) - Asisten Operasi (Asops) Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Muda TNI Johannes Berchmants SW membuka Kursus Komandan Misi `Mission Comander Course` (MCC) di Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, Senin.
"MCC diselenggarakan untuk memberikan bekal pemahaman kepada penerbang dalam menjalankan sebuah misi operasi yang menjadi dasar dan harus dikuasai oleh para penerbang," kata Johanes Berchmans, saat pembukaan MCC di ruang rapat Markas Lanud Iswahjudi.
Kursus rencananya berlangsung mulai Senin 20 Agustus hingga 13 September 2018. Dibagi dalam dua tahap, yaitu tahap bina kelas dan bina terbang.
"Pada tahap bina kelas, para penerbang dibekali teori tentang langkah-langkah dalam merencanakan sebuah misi. Juga memadupadankan aset-aset yang akan digerakkan dan mengatur pengerahannya, sehingga misi dapat dijalankan secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan," jelasnya.
Sedangkan pada tahap bina terbang, lanjutnya, para peserta akan diberikan beberapa aset untuk dikelola dalam melaksanakan misi, berupa pesawat tempur, transport, dan helikopter.
Asops mengingatkan, TNI AU sebagai institusi yang sarat dengan teknologi yang berkembang pesat, masalah sumber daya manusia menjadi peran penting.
"Oleh karena itu TNI AU di masa depan harus merupakan perpaduan dari keunggulan sumber daya manusia dan teknologi yang sesuai dengan jiwa dan jamannya," katanya.
Peserta MCC sebanyak 15 penerbang dari delapan skadron udara. Yaitu dari Skadron Udara 1, satu orang penerbang, Skadron 3 dua orang, Skadron 11 empat orang.
Dari Skadron Udara 12 sebanyak dua orang, Skadron 14 satu orang, Skadron 15 dua orang, Skadron 16 satu orang, dan Skadron 21 dua orang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"MCC diselenggarakan untuk memberikan bekal pemahaman kepada penerbang dalam menjalankan sebuah misi operasi yang menjadi dasar dan harus dikuasai oleh para penerbang," kata Johanes Berchmans, saat pembukaan MCC di ruang rapat Markas Lanud Iswahjudi.
Kursus rencananya berlangsung mulai Senin 20 Agustus hingga 13 September 2018. Dibagi dalam dua tahap, yaitu tahap bina kelas dan bina terbang.
"Pada tahap bina kelas, para penerbang dibekali teori tentang langkah-langkah dalam merencanakan sebuah misi. Juga memadupadankan aset-aset yang akan digerakkan dan mengatur pengerahannya, sehingga misi dapat dijalankan secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan," jelasnya.
Sedangkan pada tahap bina terbang, lanjutnya, para peserta akan diberikan beberapa aset untuk dikelola dalam melaksanakan misi, berupa pesawat tempur, transport, dan helikopter.
Asops mengingatkan, TNI AU sebagai institusi yang sarat dengan teknologi yang berkembang pesat, masalah sumber daya manusia menjadi peran penting.
"Oleh karena itu TNI AU di masa depan harus merupakan perpaduan dari keunggulan sumber daya manusia dan teknologi yang sesuai dengan jiwa dan jamannya," katanya.
Peserta MCC sebanyak 15 penerbang dari delapan skadron udara. Yaitu dari Skadron Udara 1, satu orang penerbang, Skadron 3 dua orang, Skadron 11 empat orang.
Dari Skadron Udara 12 sebanyak dua orang, Skadron 14 satu orang, Skadron 15 dua orang, Skadron 16 satu orang, dan Skadron 21 dua orang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018