Lombok, (Antara) - Sebagai perwujudan komitmen untuk membangun keluarga sehat kuat dan rasa peduli serta simpati terhadap para pengungsi gempa di Lombok, Frisian Flag Indonesia (FFI) bekerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap menyalurkan bantuan sebanyak 20.000 kotak susu cair kepada korban gempa Lombok.
Secara simbolis bantuan ini diserah terima oleh Presiden ACT Ahyudin kepada Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) KASAL, Laksamana Muda TNI Edi Sucipto, S.E., M.M
Gempa bermagnitudo 7 yang mengguncang Lombok pada Minggu (5/8) lalu membuat aktivitas masyarakat Lombok hingga kini masih lumpuh. Toko-toko atau warung-warung yang biasa menjual kebutuhan warga hingga kini masih tutup. Beberapa juga ada yang telah rata dengan tanah.
Rusaknya jalan-jalan penghubung juga semakin menyulitkan korban gempa untuk mendapatkan urusan logistik. Akses transportasi yang terputus akibat gempa belum sepenuhnya diperbaiki sehingga sejumlah wilayah terisolasi.
Akibatnya, para korban gempa Lombok mengandalkan bantuan dari para lembaga-lembaga kemanusiaan. Kebutuhan pangan dan pemenuhan gizi merupakan prioritas pertama dalam bencana ini.
"Kami menyadari bahwa saat ini penduduk Lombok membutuhkan bantuan dalam hal logistik. Keterbatasan akses membuat pemenuhan gizi menjadi hal yang langka dan sulit. Padahal, pemenuhan gizi khususnya bagi anak-anak merupakan hal dasar yang harus dipenuhi agar tubuh kuat dan sehat. FFI sebagai perusahaan yang berkomitmen untuk membangun keluarga kuat dan sehat dalam pemenuhan gizi dengan berbagai produk susu tergerak untuk turut serta meringkan beban penduduk Lombok. Semoga bantuan yang kami berikan dapat menjadi secercah asa dalam menghadapi musibah ini," ujar Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia Andrew F. Saputro.
Menanggapi bantuan ini, Ahyudin mengapresiasi niat baik dari FFI. Ia mengemukakan bahwa saat ini penduduk Lombok sangat membutuhkan selimut, terpal, air dan bahan makanan siap saji. Masih banyak korban gempa Lombok yang belum terjamah bantuan karena minimnya akses transportasi. Warga juga banyak yang bertahan hidup dengan cara swadaya.
"Kami sangat mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh FFI. Saat ini kebutuhan pokok seperti air, makanan siap saji bergizi dan terpal merupakan bantuan yang kami prioritaskan. Bantuan susu cair ini nantinya akan didistribuskan di berbagai daerah di Lombok. Lewat inisiatif ini, FFI telah menjadi salah satu partner yang bisa kami andalkan dalam disaster management dan kami harap kerjasama ini masih akan diteruskan," ujar Ahyudin.
Menurut data yang dikumpulkan ACT, terjadi sebanyak 663 kali gempa susulan di wilayah Lombok sejak awal Agustus 2018. Pada Kamis (16/8) yang lalu, puting beliung dilaporkan melintas di pos pengungsian di Sambik Bangkol, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Secara simbolis bantuan ini diserah terima oleh Presiden ACT Ahyudin kepada Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) KASAL, Laksamana Muda TNI Edi Sucipto, S.E., M.M
Gempa bermagnitudo 7 yang mengguncang Lombok pada Minggu (5/8) lalu membuat aktivitas masyarakat Lombok hingga kini masih lumpuh. Toko-toko atau warung-warung yang biasa menjual kebutuhan warga hingga kini masih tutup. Beberapa juga ada yang telah rata dengan tanah.
Rusaknya jalan-jalan penghubung juga semakin menyulitkan korban gempa untuk mendapatkan urusan logistik. Akses transportasi yang terputus akibat gempa belum sepenuhnya diperbaiki sehingga sejumlah wilayah terisolasi.
Akibatnya, para korban gempa Lombok mengandalkan bantuan dari para lembaga-lembaga kemanusiaan. Kebutuhan pangan dan pemenuhan gizi merupakan prioritas pertama dalam bencana ini.
"Kami menyadari bahwa saat ini penduduk Lombok membutuhkan bantuan dalam hal logistik. Keterbatasan akses membuat pemenuhan gizi menjadi hal yang langka dan sulit. Padahal, pemenuhan gizi khususnya bagi anak-anak merupakan hal dasar yang harus dipenuhi agar tubuh kuat dan sehat. FFI sebagai perusahaan yang berkomitmen untuk membangun keluarga kuat dan sehat dalam pemenuhan gizi dengan berbagai produk susu tergerak untuk turut serta meringkan beban penduduk Lombok. Semoga bantuan yang kami berikan dapat menjadi secercah asa dalam menghadapi musibah ini," ujar Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia Andrew F. Saputro.
Menanggapi bantuan ini, Ahyudin mengapresiasi niat baik dari FFI. Ia mengemukakan bahwa saat ini penduduk Lombok sangat membutuhkan selimut, terpal, air dan bahan makanan siap saji. Masih banyak korban gempa Lombok yang belum terjamah bantuan karena minimnya akses transportasi. Warga juga banyak yang bertahan hidup dengan cara swadaya.
"Kami sangat mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh FFI. Saat ini kebutuhan pokok seperti air, makanan siap saji bergizi dan terpal merupakan bantuan yang kami prioritaskan. Bantuan susu cair ini nantinya akan didistribuskan di berbagai daerah di Lombok. Lewat inisiatif ini, FFI telah menjadi salah satu partner yang bisa kami andalkan dalam disaster management dan kami harap kerjasama ini masih akan diteruskan," ujar Ahyudin.
Menurut data yang dikumpulkan ACT, terjadi sebanyak 663 kali gempa susulan di wilayah Lombok sejak awal Agustus 2018. Pada Kamis (16/8) yang lalu, puting beliung dilaporkan melintas di pos pengungsian di Sambik Bangkol, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018