Kediri (Antaranews Jatim) - Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah mendorong agar masyarakat bersedia untuk donor darah, sebagai upaya membantu orang lain yang membutuhkan bantuan darah, terutama untuk warga yang terkena bencana alam di NTB, mengingat PMI rutin mengirimkan kantong darah ke lokasi bencana.
"Bapak/ibu bisa mendukung dan membantu dalam bulan dana. Jadi bapak/ibu bukan hanya menyumbang darah saja namun juga lembaran uang Rp2 ribu," katanya saat hadir dalam acara donor darah insan perbankan di Aula Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Jawa Timur, Rabu.
Ia sangat mengapresiasi warga yang ikut donor darah. Selain ada misi sosial, bisa memberikan bantuan darah pada yang membutuhkan, kegiatan donor darah juga bisa membuat tubuh menjadi lebih sehat.
"Saya mengucapkan terima kasih atas atensi dari pendonor yang saat ini terdiri dari insan perbankan yang sudah berpartisipasi aktif dalam mendonorkan darahnya bagi Palang Merah Indonesia Kota Kediri dan nantinya stok darah yang terkumpul akan kami salurkan bagi masyarakat yang membutuhkan," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Kediri Abdul Gani Murdiantoko menambahkan kegiatan donor darah ini diikuti ratusan orang yang merupakan anggota perbankan di Kediri. Mereka bersedia melakukan donor darah, yang tentunya sangat membantu untuk ketersediaan stok darah di PMI.
Ia menambahkan, nantinya kantong-kantong darah yang tersedia di PMI Kota Kediri juga dikirimkan untuk membantu korban bencana gempa bumi yang ada di Nusa Tenggara Barat (NTB). Bahkan, setiap dua hari sekali dilakukan pengiriman kantong darah, untuk membantu warga yang membutuhkan.
"Jadi kegiatan semacam ini sangat membantu. Setiap dua hari sekali PMI Kota Kediri mengirimkan 100 kantong darah ke Nusa Tenggara Barat untuk membantu saudara-saudara kita yang terdampak gempa bumi," katanya.
Dalam kegiatan donor darah itu, setiap peserta akan diperiksa kesehatannya. Jika kondisinya baik, yang bersangkutan akan diizinkan untuk donor darah, namun jika tidak sedang dalam kondisi kurang sehat, tidak diizinkan.
Setiap darah yang diambil, akan diperiksa kesehatannya. Jika darah yang diambil itu mengandung penyakit berbahaya, darah tersebut akan dimusnahkan. Petugas juga akan memberikan informasi terkait dengan darah itu ke orang yang mendonorkan, sehingga yang bersangkutan bisa lekas berobat.
Beberapa penyakit yang membuat darah tidak bisa didonorkan pada orang lain antara lain HIV AIDS, virus raja singa (sifilis), Hepatitis C dan Hepatitis B.
Dalam acara tersebut, hadir Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Djoko Raharto, Sekretaris Pengurus PMI Kota Kediri Abdul Gani Murdiantoko, Kepala Unit Tranfusi Darah PMI Kota Kediri dr. Ira Widiastuti, dan ratusan warga yang ikut donor darah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Bapak/ibu bisa mendukung dan membantu dalam bulan dana. Jadi bapak/ibu bukan hanya menyumbang darah saja namun juga lembaran uang Rp2 ribu," katanya saat hadir dalam acara donor darah insan perbankan di Aula Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Jawa Timur, Rabu.
Ia sangat mengapresiasi warga yang ikut donor darah. Selain ada misi sosial, bisa memberikan bantuan darah pada yang membutuhkan, kegiatan donor darah juga bisa membuat tubuh menjadi lebih sehat.
"Saya mengucapkan terima kasih atas atensi dari pendonor yang saat ini terdiri dari insan perbankan yang sudah berpartisipasi aktif dalam mendonorkan darahnya bagi Palang Merah Indonesia Kota Kediri dan nantinya stok darah yang terkumpul akan kami salurkan bagi masyarakat yang membutuhkan," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Kediri Abdul Gani Murdiantoko menambahkan kegiatan donor darah ini diikuti ratusan orang yang merupakan anggota perbankan di Kediri. Mereka bersedia melakukan donor darah, yang tentunya sangat membantu untuk ketersediaan stok darah di PMI.
Ia menambahkan, nantinya kantong-kantong darah yang tersedia di PMI Kota Kediri juga dikirimkan untuk membantu korban bencana gempa bumi yang ada di Nusa Tenggara Barat (NTB). Bahkan, setiap dua hari sekali dilakukan pengiriman kantong darah, untuk membantu warga yang membutuhkan.
"Jadi kegiatan semacam ini sangat membantu. Setiap dua hari sekali PMI Kota Kediri mengirimkan 100 kantong darah ke Nusa Tenggara Barat untuk membantu saudara-saudara kita yang terdampak gempa bumi," katanya.
Dalam kegiatan donor darah itu, setiap peserta akan diperiksa kesehatannya. Jika kondisinya baik, yang bersangkutan akan diizinkan untuk donor darah, namun jika tidak sedang dalam kondisi kurang sehat, tidak diizinkan.
Setiap darah yang diambil, akan diperiksa kesehatannya. Jika darah yang diambil itu mengandung penyakit berbahaya, darah tersebut akan dimusnahkan. Petugas juga akan memberikan informasi terkait dengan darah itu ke orang yang mendonorkan, sehingga yang bersangkutan bisa lekas berobat.
Beberapa penyakit yang membuat darah tidak bisa didonorkan pada orang lain antara lain HIV AIDS, virus raja singa (sifilis), Hepatitis C dan Hepatitis B.
Dalam acara tersebut, hadir Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Djoko Raharto, Sekretaris Pengurus PMI Kota Kediri Abdul Gani Murdiantoko, Kepala Unit Tranfusi Darah PMI Kota Kediri dr. Ira Widiastuti, dan ratusan warga yang ikut donor darah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018