Surabaya (Antaranews Jatim) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya merampungkan seluruh keberangkatan calon haji ke Tanah Suci, setelah pada Rabu  memberangkatkan kelompok terbang (kloter) terakhir.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, yang juga Ketua PPIH Embarkasi Surabaya Syamsul Bahri kepada wartawan di Surabaya, Rabu mengatakan seluruhnya terdapat 83 kloter yang telah diberangatkan ke Tanah Suci.

"Kloter 1 sampai 83 yang telah diterbangkan ke Tanah Suci berjumlah 37.050 jamaah calon haji asal Provinsi Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Timur atau NTT," katanya.

Dia merinci jamaah calon haji yang telah diberangkatkan ke Tanah Suci asal Jawa Timur berjumlah 35.287 orang, Bali 694 orang, dan NTT 654 orang, serta 415 petugas haji yang menyertai jamaah di tiap kloter.

Sebenarnya, dia menandaskan, PPIH Embarkasi Surabaya tahun ini memberangkatkan 37.055 calon jamaah haji, yang terdiri dari 35.270 calon jamaah haji dari Jawa Timur, 700 dari Bali dan 670 dari Nusa Tenggara Timur, selain petugas kloter berjumlah 415 orang.

"Realisasinya hingga keberangkatan kloter terakhir di Embarkasi Surabaya, 15 calon haji harus dipulangkan karena sakit dan hamil. Mereka ditunda keberangkatannya pada musim haji tahun berikutnya," ujarnya.

11 di antaranya dipulangkan atau ditunda keberangkatannya hingga musim haji tahun depan karena sakit. Empat lainnya dipulangkan atau ditunda keberangkatannya hingga musim haji tahun depan karena diketahui hamil saat tes kesehatan terakhir di Asrama Haji Embarkasi Surabaya.

"Untuk calon haji sakit namun oleh tim dokter dinyatakan layak berangkat ke Tanah Suci berjumlah 673. Mereka tergolong jamaah calon haji resiko tinggi atau resti dan semuanya harus menunaikan ibadah haji dengan memakai kursi roda," ucapnya.

Dia berharap seluruh jamaah calon haji dapat menjaga kesehatan selama beribadah di Tanah suci dan dapat kembali ke Tanah Air dengan menyandang haji mabrur.

Hingga hari ini, Syamsul mengungkapkan, PPIH Embarkasi Surabaya menerima data sebanyak sembilan calon haji, semuanya asal Jawa Timur, meninggal dunia di Tanah Suci.

Syamsul memastikan seluruh jamaah yang meninggal dunia tidak dipulangkan ke Tanah Air karena jenazahnya langsung dikebumikan di Tanah Suci. Namun ahli warisnya tetap akan mendapat santunan berupa klaim asuransi senilai Rp15.100.000.

"Semua akan diurus lansung oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama. Dana asuransi akan ditransfer ke rekening jamaah untuk kemudian dapat dicairkan oleh ahli waris," katanya. (*)

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018