Surabaya (Antaranews Jatim) - Konsumsi harian BBM di Lombok dan beberapa wilayah Nusa Tenggara hingga kini masih stabil pascagempa yang menimpah kawasan setempat beberapa waktu lalu.

Unit Manager Comm CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V, Rifky Rakhman Yusuf di Surabaya, Selasa mengatakan kondisi pascagempa tidak mengalami penurunan atau kenaikan konsumsi.

Berdasarkan data Pertamina MOR V yang mempunyai wilayah kerja Jatim, Bali dan Nusa Tenggara, untuk konsumsi harian BBM di wilayah Bali dan Nusa Tenggara masing-masing Dexlite rata-rata sebesar 2,7 Kilo Liter (KL), Pertalite 203,3 KL, Pertamax 138,8 KL, Pertamina Dex 0,5 KL, Premium 932,0 KL, dan Solar 503,7 KL.

Sementara itu, sarana dan prasarana Pertamina untuk menyuplai BBM harian di wilayah setempat juga masih aman, seperti Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) di Ampenan, TBBM Badas, dan TBBM Bima wilayah Lombok Nusa Tenggara Barat.
 
Selain itu keberadaan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di Denpasar untuk sementara masih dinyatakan aman pasca gempa berkekuatan 7 SR pada Minggu (5/8).

"Keadaan di sekitar TBBM juga aman dan stok bahan bakar dalam keadaan aman. Hal ini sangat penting untuk memastikan penyaluran bahan bakar harian berjalan lancar," katanya.

Pertamina, kata dia, kini juga telah menyiagakan langkah antisipasif kemungkinan pola ditribusi BBM dengan metode alternatif dan emergency.

"Kami tetap dalam posisi waspada dengan memantau perkembangan gempa dan peringatan Tsunami dari BMKG," ujarnya.

Selain itu, Pertamina juga telah menyiagakan satgas bencana dan Posko Bantuan di Bali dan Lombok, serta terus memantau sejumlah sarana dan fasilitas BBM dan elpiji di wilayah tersebut.(*)





 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018