Surabaya (Antaranews Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyampaikan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jatim dalam menunjukkan tren peningkatan kualitas pada kurun waktu 2012 hingga 2017.

“Kenaikan ini terlihat dari capaian IPM pada 2012 sebesar 66,7 persen, kemudian pada 2017 sebesar 70,27 persen atau peningkatannya selam lima tahun terakhir mencapai 3,5 persen lebih,” ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, capaian pembangunan manusia di Jatim tahun 2017 ini dikategorikan pada kelompok “tinggi”, yakni mempunyai nilai di atas 70 dan di bawah 80.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, berharap sampai dengan akhir tahun 2018, IPM mampu melebihi capaian 2017.

“Harapannya untuk tahun ini kualitas pembangunan manusia di Jatim harus lebih meningkat dibandingkan tahun lalu sehingga tren kenaikan terus terjaga,” ucapnya.

Di sisi lain, ia menjelaskan bahwa DPRD Jatim telah menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perubahan Keempat atas Perda Nomor 8 Tahun 2013 tentang Penyertaan Modal.

Raperda yang diusulkan Pemprov Jatim itu, kata dia, sebagai dasar hukum penyertaan modal dari Pemprov kepada PT Asuransi Bangun Askrida (PT Askrida).

Perusahaan ini merupakan perusahaan asuransi nasional yang bergerak di bidang jasa asuransi umum yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan Pemprov seluruh Indonesia.

“Raperda ini dimaksudkan untuk menambah dan atau mempertahankan jumlah kepemilikan saham Provinsi Jatim pada PT Askrida,” kata orang nomor satu di Pemprov Jatim  tersebut.

Peningkatan kepemilikan saham melalui mekanisme penyertaan modal ini, lanjut dia, sangat penting mengingat PT Askrida merupakan badan usaha yang sehat dan memberikan deviden besar. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018