Magetan (Antaranews Jatim) - Para peserta Kejuaraan Daerah "Aeromodelling" 2018 tingkat Jawa Timur mengeluhkan kencangnya kecepatan angin yang berembus hingga mengakibatkan banyak pesawat "aeromodeling" rusak di areal lomba Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, Jumat.

Ketua kontingen dari Tulungagung Jawa Timur, Sudarman menyebutkan pada pelaksanaan hari pertama, Jumat, sudah ada empat unit pesawat yang rusak. Kontingennya membawa 100 unit pesawat "aeromodelling" yang akan dilombakan selama tiga hari, hingga Minggu (6/8).

"Kecepatan angin sangat kencang, sehingga banyak sekali pesawat yang rusak. Karena ketika baru terbang, pesawat terbalik kemudian terempas dan jatuh seperti terbanting," kata Sudarman di sela-sela mengawal kontingennya.

Ia menuturkan, baru pertama kali mengalami peristiwa kerusakan pesawat sebanyak itu akibat kecepatan angin ekstrem pada saat kejuaraan "aeromodeling".

"Sepanjang pengalaman saya mengikuti kejuaraan, ya baru pertama kali ini kondisi angin kencang seperti ini. Tapi bagaimanapun juga kejuaraan tetap harus berlangsung, pesawat harus diterbangkan," ujarnya.

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tulungagung, kata dia, memberangkatkan 31 orang atlet, terdiri atas Kelompok Usia (KU) 13 tahun, KU 16, KU 19, dan kategori umum.

Kasmudi, salah seorang kontingen dari Blitar mengungkapkan hal senada. Pada hari pertama sudah ada tiga unit pesawat yang rusak dari seluruhnya 10 pesawat "aeromodeling" yang akan diikutkan kejuaraan.

"Kejuaraan kali ini betul-betul seperti pembantaian pesawat aeromodelling. Anginnya luar biasa kencang," ucapnya. Dia menjadi "copilot" bagi anaknya, Aris (11) dalam kejuaraan tersebut.

Seorang wasit dari Kediri, Aris, sampai beberapa kali harus naik dan berdiri di atas kursi untuk melihat jatuhnya pesawat "aeromodelling" untuk menentukan lamanya waktu terbang guna penilaian.

Akibat empasan angin, sebagian pesawat terbang tak terkendali dan terjatuh dari titik lokasi pelepasan.

"Anginnya kencang sekali. Jadi kita juga harus melihat jatuhnya pesawat dengan jarak yang cukup jauh," ungkapnya. Dia menuturkan dari Kediri ada empat pesawat yang rusak.

Ketua panitia Arif Eko Wicaksono membenarkan hal itu. Ia menyebutkan, kecepatan angin di areal kejuaraan tersebut mencapai sembilan knot.

"Pada saat pelaksanaan (kejuaraan aeromodelling), angin berembus cukup kencang. Kecepatannya mencapai sembilan knot. Ini merupakan tantangan bagi para atlet," katanya. (*)
Video Oleh Siswowidodo
 

Pewarta: Siswowidodo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018