Surabaya, 2/8 (Antara) - Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Mohammad Nasih menyatakan pihaknya akan mengeluarkan mahasiswa baru yang membawa paham radikal di lingkungan kampus.

"Kalau mereka (mahasiswa baru, red) mempunyai keinginan dan bertindak merubah Pancasila maka sanksinya adalah dikeluarkan dari Unair," kata Nasih di sela pengukuhan mahasiswa baru di Airlangga Convention Center (ACC) Unair, Kamis.

Dalam pengukuhan itu, Unair meminta 6.527 mahasiswa baru baik itu sarjana dan diploma membacakan ikrar dan membuat surat pernyataan di atas materai agar tidak terlibat dan menyebarkan paham beraliran keras atau radikalisme.

Lebih lanjut, pihak Unair akan melakukan kontrol ketat kepada mahasiswa agar tak terpapar radikalisme. Nasih menyatakan, tak mempermasalahkan mahasiswa ikut organisasi, namun demikian mereka harus bisa memilih dan memilah agar tidak salah arah.

"Ikutilah organisasi intra kampus yang sudah jelas dan dipastikan ke-Indonesiannya serta bergabung dengan organisasi ekstra kampus yang sudah jelas ideologi dan ke-Indonesiaannya seperti HMI, GMNI PMII dan KMNU. Jangan pernah bergabung dengan organisasi ekstra kampus yg tidak jelas ke-Indonesiannya," kata Nasih.

Dikatakan Nasih, menjadi mahasiswa Unair harus berani mengambil peran penting dalam membangun sejarah peradaban bangsa.

Pada tahun ini sendiri, Unair menerima 5.327 mahasiswa baru jenjang sarjana dan 1.196 mahasiswa baru jenjang diploma. 753 di antaranya merupakan mahasiswa penerima bantuan pendidikan Bidikmisi yang tersebar di semua program studi S1.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018