Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan dua rumah warga Desa Gondang, Kecamatan Gondang, milik Sidik (45) dan Panut (35) terbakar habis disebabkan hubungan arus pendek listrik, Kamis.
"Upaya pemadaman dengan mobil pemadam kebakaran terhambat jarak yang cukup jauh, selain juga faktor angin dan di dalam rumah banyak bahan yang mudah terbakar," kata Kepala Bidang Pemadaman Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bojonegoro Sukirno, di Bojonegoro, usai pemadaman.
Menurut dia, di dalam rumah yang terbakar itu banyak bahan yang kering, seperti pakan ternak berupa kulit jagung kering, juga gabah, selain kejadian pada siang hari dalam kondisi angin kencang.
"Penyebab kebakaran dimungkinkan dari hubungan arus pendek listrik di rumah Sidik yang tidak dihuni," kata dia menjelaskan.
Karena angin kencang, lanjut dia, kebakaran di rumah Sidik itu menjalar ke rumah Panut yang ada di sebelahnya, tapi tidak menjalar ke rumah lainnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan Posko Damkar di Kecamatan Temayang, menerima kejadian kebakaran rumah di desa setempat terjadi pukul 12.30 WIB, tapi petugas menerima informasi kejadian kebakaran pukul 12.44 WIB.
Dua mobil unit pemadam kebakaran dengan tujuh personel damkar yang dikirim ke lokasi baru sampai di lokasi kebakaran sekitar pukul 13.10 WIB.
"Lokasinya jauh dari posko juga jalannya naik turun serta kejadiannya siang hari bersamaan dengan angin kencang. Kebakaran bisa dipadamkan sekitar pukul 14.30 WIB," kata dia menjelaskan.
Ia memperkirakan kebakaran dua rumah dengan ukuran masing-masing 4X8 meter milik Sidik dan 10X12 milik Panut mencapai Rp80 juta.
"Di dalam rumah Panut ada uang kontan Rp2 juta untuk persiapan kelahiran anaknya yang kedua. Di dalam rumah itu juga ada tujuh sak gabah juga barang lainnya habis terbakar," ucapnya menambahkan.
Pemkab, lanjut dia, akan memberikan santunan masing-masing Rp5 juta kepada dua warga yang mengalami musibah kebakaran sebagai usaha untuk membangun rumahnya kembali.
Data di BPBD setempat menyebutkan sejak 1 Januari telah terjadi 48 kali kejadian kebakaran baik pemukiman maupun kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan kerugian lebih dari Rp2,5 miliar.
Dalam kejadian itu termasuk kebakaran rumah di Tuban, dan Lamongan, juga kebakaran pasar swalayan Cepu, Jawa Tengah, yang juga ikut ditangani damkar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Upaya pemadaman dengan mobil pemadam kebakaran terhambat jarak yang cukup jauh, selain juga faktor angin dan di dalam rumah banyak bahan yang mudah terbakar," kata Kepala Bidang Pemadaman Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bojonegoro Sukirno, di Bojonegoro, usai pemadaman.
Menurut dia, di dalam rumah yang terbakar itu banyak bahan yang kering, seperti pakan ternak berupa kulit jagung kering, juga gabah, selain kejadian pada siang hari dalam kondisi angin kencang.
"Penyebab kebakaran dimungkinkan dari hubungan arus pendek listrik di rumah Sidik yang tidak dihuni," kata dia menjelaskan.
Karena angin kencang, lanjut dia, kebakaran di rumah Sidik itu menjalar ke rumah Panut yang ada di sebelahnya, tapi tidak menjalar ke rumah lainnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan Posko Damkar di Kecamatan Temayang, menerima kejadian kebakaran rumah di desa setempat terjadi pukul 12.30 WIB, tapi petugas menerima informasi kejadian kebakaran pukul 12.44 WIB.
Dua mobil unit pemadam kebakaran dengan tujuh personel damkar yang dikirim ke lokasi baru sampai di lokasi kebakaran sekitar pukul 13.10 WIB.
"Lokasinya jauh dari posko juga jalannya naik turun serta kejadiannya siang hari bersamaan dengan angin kencang. Kebakaran bisa dipadamkan sekitar pukul 14.30 WIB," kata dia menjelaskan.
Ia memperkirakan kebakaran dua rumah dengan ukuran masing-masing 4X8 meter milik Sidik dan 10X12 milik Panut mencapai Rp80 juta.
"Di dalam rumah Panut ada uang kontan Rp2 juta untuk persiapan kelahiran anaknya yang kedua. Di dalam rumah itu juga ada tujuh sak gabah juga barang lainnya habis terbakar," ucapnya menambahkan.
Pemkab, lanjut dia, akan memberikan santunan masing-masing Rp5 juta kepada dua warga yang mengalami musibah kebakaran sebagai usaha untuk membangun rumahnya kembali.
Data di BPBD setempat menyebutkan sejak 1 Januari telah terjadi 48 kali kejadian kebakaran baik pemukiman maupun kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan kerugian lebih dari Rp2,5 miliar.
Dalam kejadian itu termasuk kebakaran rumah di Tuban, dan Lamongan, juga kebakaran pasar swalayan Cepu, Jawa Tengah, yang juga ikut ditangani damkar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018