Surabaya (Antaranews Jatim) - Asosiasi Organisasi Pemerintah Daerah se-Asia Pasific atau dikenal "United Cities and Local Governments Asia-Pacific" (UCLG-ASPAC) mengimplementasikan proyek pengembangan ruang publik di Kota Surabaya, Jawa Timur.  
     
Media and Communication UCLG-ASPAC Fulvia, di Surabaya, Selasa, mengatakan saat ini yang baru dilakukan UCLG-ASPAC adalah kerja sama dengan sejumlah pemerintah daerah di Indonesia terkait implementasi program pembangunan berkelanjutan atau "Sustainable Development Goals" (SDGs).
     
"Untuk Surabaya, kami telah melakukan implementasi proyek dalam pengembangan ruang publik di daerah Kedinding, Keputih dan Ketandan. Sedangkan di kawasan Asia Selatan, yang kami jalankan yakni proyek sanitasi," katanya.
     
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya memilih Kota Surabaya menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan kongres internasional UCLG-ASPAC ke-7 yang digelar pada 11-15 September 2018.
     
Menurut Fulvia, kongres dua tahunan ini akan mempertemukan para pemimpin daerah atau aktor-aktor kunci pembangunan di Negara se-Asia Pasifik, dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat.
     
"Dalam kongres tahun ini, kami memilih tema 'Pembangunan Inovasi untuk Kota Berkelanjutan'. Ini sesuai dengan konteks global dan kebutuhan dari setiap pemerintah daerah yang ada," ujarnya.
     
Tujuan diselenggarakannya kongres ini adalah untuk memperkuat komitmen dan kapasitas pemimpin daerah dalam menciptakan konektivitas yang lebih baik untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
     
Fulvia menjelaskan UCLG adalah asosiasi organisasi pemerintah daerah yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berpusat di Barcelona.  
     
Asosiasi ini, bertujuan untuk membantu memfasilitasi pemerintah daerah untuk melakukan fungsinya dalam mengembangkan daerahnya, seperti program pelatihan kepada pemerintah daerah khususnya di Asia Pasifik.
     
Sebagai organisasi, lanjut dia, pihaknya mempunyai kepengurusan yang rutin melakukan pertemuan pada setiap enam bulan dan dua tahunan. Untuk itu, lanjut dia, kongres tersebut akan diikuti sekitar 800 orang dari Negara se-Asia Pasifik.  
     
"Ranah diskusinya sangat luas, kami mengudang peserta bukan hanya dari Asia Pasifik, namun juga global," ujar Fulvia. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018