Surabaya (Antaranews Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyoroti peran guru bimbingan konseling (BK) agar lebih diperhatikan untuk meningkatkan integritas serta pembentukan karakter siswa di sekolah.
"Guru BK di sekolah agar aktif menyapa siswa dan mengajaknya berbicara," ujarnya di sela menerima audiensi pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin.
Menurut dia, ruangan guru BK harus dibuat bagus sehingga siswa bisa lebih nyaman untuk menceritakan keluh kesah yang tak hanya dimilikinya di sekolah, tapi juga untuk urusan lain.
Pakde Karwo, sapaan akrabnya, menyampaikan permasalahan saat ini salah satunya adalah merasa sepi di tempat ramai, bahkan tak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi siswa sekolah pun bisa merasakannya.
"Untuk itu, sekolah lewat guru BK-nya harus lebih proaktif menyapa siswa. Sekolah harus bisa menyelesaikan masalah ini, siswa diajak bicara, disapa, dan membiarkan mereka curhat masalah yang dialaminya," ucapnya.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga meminta PGRI untuk ikut mengevaluasi sistem pendidikan yang harus memberikan "output" pada pembentukan karakter siswa.
"Beberapa masalah operasi tangkap tangan kepala daerah beberapa waktu lalu adalah soal integritas, jadi bagaimana sistem pendidikan kita itu melahirkan orang-orang yang berkarakter," kata gubernur yang juga seorang politikus tersebut.
Di sisi lain, terkait rencana peringatan Hari Guru Nasional dan HUT Ke-73 PGRI sekaligus Hari Aksara Internasional ke-55 Provinsi Jatim tahun 2018, Gubernur menyambut baik dan siap mendukung.
Bahkan, beberapa usulan juga disampaikannya, mulai dari teknis pelaksanaan sampai konsep acara pada kegiatan yang dilaksanakan di Sumenep, Madura, 17 November mendatang.
"Semisal seminar, harus dibuat semenarik mungkin dengan tema yang bermanfaat bagi para guru sehingga mereka tertarik mengikuti sampai selesai," kata Pakde Karwo.
Sementara itu, Ketua PGRI Jatim Ichwan Sumadi mengatakan kunjungan pengurus PGRI Jatim kali ini adalah menyampaikan persiapan pelaksanaan HUT PGRI dan Hari Aksara 2018.
"Acara akan dihadiri sekitar 30 ribu guru se-Jatim, dan diikuti berbagai rangkaian kegiatan seperti seminar dan simposium," katanya yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Saiful Rachman. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Guru BK di sekolah agar aktif menyapa siswa dan mengajaknya berbicara," ujarnya di sela menerima audiensi pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin.
Menurut dia, ruangan guru BK harus dibuat bagus sehingga siswa bisa lebih nyaman untuk menceritakan keluh kesah yang tak hanya dimilikinya di sekolah, tapi juga untuk urusan lain.
Pakde Karwo, sapaan akrabnya, menyampaikan permasalahan saat ini salah satunya adalah merasa sepi di tempat ramai, bahkan tak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi siswa sekolah pun bisa merasakannya.
"Untuk itu, sekolah lewat guru BK-nya harus lebih proaktif menyapa siswa. Sekolah harus bisa menyelesaikan masalah ini, siswa diajak bicara, disapa, dan membiarkan mereka curhat masalah yang dialaminya," ucapnya.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga meminta PGRI untuk ikut mengevaluasi sistem pendidikan yang harus memberikan "output" pada pembentukan karakter siswa.
"Beberapa masalah operasi tangkap tangan kepala daerah beberapa waktu lalu adalah soal integritas, jadi bagaimana sistem pendidikan kita itu melahirkan orang-orang yang berkarakter," kata gubernur yang juga seorang politikus tersebut.
Di sisi lain, terkait rencana peringatan Hari Guru Nasional dan HUT Ke-73 PGRI sekaligus Hari Aksara Internasional ke-55 Provinsi Jatim tahun 2018, Gubernur menyambut baik dan siap mendukung.
Bahkan, beberapa usulan juga disampaikannya, mulai dari teknis pelaksanaan sampai konsep acara pada kegiatan yang dilaksanakan di Sumenep, Madura, 17 November mendatang.
"Semisal seminar, harus dibuat semenarik mungkin dengan tema yang bermanfaat bagi para guru sehingga mereka tertarik mengikuti sampai selesai," kata Pakde Karwo.
Sementara itu, Ketua PGRI Jatim Ichwan Sumadi mengatakan kunjungan pengurus PGRI Jatim kali ini adalah menyampaikan persiapan pelaksanaan HUT PGRI dan Hari Aksara 2018.
"Acara akan dihadiri sekitar 30 ribu guru se-Jatim, dan diikuti berbagai rangkaian kegiatan seperti seminar dan simposium," katanya yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Saiful Rachman. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018