Situbondo (Antaranews Jatim) - Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, drh Syamsul Ma`arif menyatakan populasi ternak sapi secara nasional meningkat menjadi 16,6 juta ekor sapi.
"Pada tahun 2016 populasi ternak sapi nasional tercatat sekitar 14 juta ekor atau hampir 15 juta ekor, namun pada 2017 meningkat menjadi 16,6 juta ekor sapi," katanya kepada wartawan saat menghadiri acara Kontes dan Ekspo Peternakan Situbondo di lapangan Eks Raider 514 Desa Kotakan, Kecamatan Kota Situbondo, Kamis.
Meningkatnya populasi ternak sapi di Indonesia, lanjut dia, tidak luput dari program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) yang sudah berjalan di sejumlah daerah.
Di Jawa Timur, katanya, merupakan lumbung sapi dan pemasok daging sapi terbanyak atau 50 persen penyumbang daging secara nasional dan dikirim ke Jabodetabek.
Direktur Kesmavet memuji Kabupaten Situbondo karena program Upsus Siwab mencapai 91 persen yang melebihi presentasi provinsi 89 persen.
"Kita masih kekurangan daging 220 ribu ton, sehingga dipenuhi dengan impor daging dan pemerintah berupaya menyebarkan bibit unggul ternak dengan murah, mudah, dan cepat dengan cara inseminasi buatan," paparnya.
Ia menambahkan, program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) berjalan baik dengan harapan tahun 2026, Indonesia sudah mandiri pangan daging. (*)
Video Oleh Novi Husdinariyanto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Pada tahun 2016 populasi ternak sapi nasional tercatat sekitar 14 juta ekor atau hampir 15 juta ekor, namun pada 2017 meningkat menjadi 16,6 juta ekor sapi," katanya kepada wartawan saat menghadiri acara Kontes dan Ekspo Peternakan Situbondo di lapangan Eks Raider 514 Desa Kotakan, Kecamatan Kota Situbondo, Kamis.
Meningkatnya populasi ternak sapi di Indonesia, lanjut dia, tidak luput dari program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) yang sudah berjalan di sejumlah daerah.
Di Jawa Timur, katanya, merupakan lumbung sapi dan pemasok daging sapi terbanyak atau 50 persen penyumbang daging secara nasional dan dikirim ke Jabodetabek.
Direktur Kesmavet memuji Kabupaten Situbondo karena program Upsus Siwab mencapai 91 persen yang melebihi presentasi provinsi 89 persen.
"Kita masih kekurangan daging 220 ribu ton, sehingga dipenuhi dengan impor daging dan pemerintah berupaya menyebarkan bibit unggul ternak dengan murah, mudah, dan cepat dengan cara inseminasi buatan," paparnya.
Ia menambahkan, program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) berjalan baik dengan harapan tahun 2026, Indonesia sudah mandiri pangan daging. (*)
Video Oleh Novi Husdinariyanto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018