Trenggalek (Antaranews Jatim) - Kabupaten Trenggalek masuk dalam daftar 10 daerah terbaik dengan status Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) tingkat madya se-Jawa Timur, sejajar dengan kabupaten/kota lain yang lebih maju secara perekonomian maupun rata-rata pendidikan masyarakatnya.

"Alhamdulillah, tahun ini Kabupaten Trenggalek mendapat dua penghargaan sekaligus dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) yang diterimakan kepada Wabup (M Nur Arifin) tadi malam (Senin, 23/7)," kata Kasubbag Humas Pemkab Trenggalek Agus Wiyono di Trenggalek, Selasa.

Status KLA 2018 tingkat Madya itu setara yang diterima sembilan daerah lain, yakni Kota Malang, Kabupaten Malang, Sidoarjo, Kota Kediri, Jombang, Lamongan, Kabupaten Blitar, kota Blitar dan Kabupaten Madiun.

Trenggalek bahkan sudah mengungguli daerah-daerah lain yang lebih dulu maju secara ekonomi dan tingkat pendapatan masyarakatnya, seperti Gresik, Pasuruan, Probolinggo, Jember, Banyuwangi dan tragedi dan lain sebagainya.

Tapi tidak hanya menerima KLA 2018 tipe madya, Tulungagung juga menyabet penghargaan kategori Puskesmas Ramah Anak melalui Puskesmas Karangan.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri PPPA, Yohana Susana Yembise dan diterima oleh Wakil Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin pada malam puncak Penganugerahan KLA 2018 di Dyandra Convention Center Surabaya.

"Melalui penghargaan tersebut diharapkan bisa mendorong pimpinan daerah untuk lebih memacu diri meningkatkan perhatian pada pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus di wilayahnya masing-masing," kata Menteri Yohana Susana Yembise.

Ia mengatakan, target pemerintah saat ini adalah menjadikan Indonesia sebagai negara layak anak pada 2030.

"Perjalanan masih panjang, perlu sinergitas dan kerja keras dari pemimpin-pemimpin kami di daerah, termasuk kerjasama antara OPD-OPD yang sangat menentukan satu daerah itu sudah bisa mencapai penghargaan-penghargaan tertentu," katanya.

Dikatakan Menteri, Indonesia saat ini masuk dalam empat negara besar dalam "Global Partnership for Child Protection".

"Dan itu menjadi tugas kami, dengan dukungan semua pihak dan masyarakat, Indonesia yang sudah diperhitungkan oleh dunia untuk memberikan model bagaimana melindungi anak-anak Indonesia," katanya.

Yohana berharap dengan adanya program kabupaten/kota layak anak ini, Indonesia perlahan menuju "Child Friendly Country" pada akhir 2030.

"Itu akan menjadi model yang kita pakai karena kita sudah masuk dalam salah satu negara dari empat negara besar dalam `Global Partnership for Child Protection`," kata Yohan Yembise. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018