Surabaya (Antaranews Jatim) - Salim bin Mudlan asal Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, yang tercatat sebagai jamaah calon haji tertua di Embarkasi Surabaya menyatakan siap berangkat ke Tanah Suci.
Kakek berusia 90 tahun ini memasuki Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Minggu, bersama rombongan asal Kabupaten Pasuruan yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 18.
Dia mengaku masih kuat berjalan kendati saat memasuki Asrama Haji Sukolilo Surabaya terlihat duduk di atas kursi roda akibat penyakit parkinson yang telah lama dideritanya.
"Setiap pagi saya rutin jalan kaki untuk menjaga kesehatan," katanya.
Salim berangkat ke Tanah Suci didampingi dua putranya, Abdul Kodir (61 tahun) dan Fauzan (47 tahun). Menurut jadwal, rombongan Kloter 18 akan terbang ke Tanah Suci pada hari Senin, 23 Juli.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya mencatat hingga hari ini sebanyak 12 rombongan kloter telah tiba di Tanah Suci, dengan jumlah jamaah sebanyak 5.362 orang yang terdiri dari 5.302 jamaah calon haji dan 60 petugas haji.
"50 persen dari seluruh keberangkatan yang menggunakan pesawat Saudi Arabian Airlines terbilang lebih cepat dari jadwal," ujar Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya Achmad Faridul Ilmi.
Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur itu mengatakan dari 12 kloter yang telah tiba di Tanah Suci, lima jamaah di antaranya masih tertahan keberangkatannya di Asrama Haji Sukolilo Surabaya akibat sakit dan masih mendapatkan perawatan medis, dengan tujuh orang pendamping dari pihak keluarganya.
Menurut dia, jamaah yang masih dalam perawatan medis, keberangkatannya ke Tanah Suci masih bisa menyusul dengan bergabung dengan kloter lain namun harus menunggu keputusan tim dokter.
"Dari 12 kloter ini cuma dua jamaah calon haji yang sudah pasti gagal berangkat ke Tanah Suci, yaitu Nur Diana Arifin, usia 38 tahun, asal Sumenep, Jawa Timur, karena diketahui hamil. Suaminya, Nur Kholish Arifin, usia 45 tahun, akhirnya juga memutuskan tidak berangkat," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kakek berusia 90 tahun ini memasuki Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Minggu, bersama rombongan asal Kabupaten Pasuruan yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 18.
Dia mengaku masih kuat berjalan kendati saat memasuki Asrama Haji Sukolilo Surabaya terlihat duduk di atas kursi roda akibat penyakit parkinson yang telah lama dideritanya.
"Setiap pagi saya rutin jalan kaki untuk menjaga kesehatan," katanya.
Salim berangkat ke Tanah Suci didampingi dua putranya, Abdul Kodir (61 tahun) dan Fauzan (47 tahun). Menurut jadwal, rombongan Kloter 18 akan terbang ke Tanah Suci pada hari Senin, 23 Juli.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya mencatat hingga hari ini sebanyak 12 rombongan kloter telah tiba di Tanah Suci, dengan jumlah jamaah sebanyak 5.362 orang yang terdiri dari 5.302 jamaah calon haji dan 60 petugas haji.
"50 persen dari seluruh keberangkatan yang menggunakan pesawat Saudi Arabian Airlines terbilang lebih cepat dari jadwal," ujar Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya Achmad Faridul Ilmi.
Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur itu mengatakan dari 12 kloter yang telah tiba di Tanah Suci, lima jamaah di antaranya masih tertahan keberangkatannya di Asrama Haji Sukolilo Surabaya akibat sakit dan masih mendapatkan perawatan medis, dengan tujuh orang pendamping dari pihak keluarganya.
Menurut dia, jamaah yang masih dalam perawatan medis, keberangkatannya ke Tanah Suci masih bisa menyusul dengan bergabung dengan kloter lain namun harus menunggu keputusan tim dokter.
"Dari 12 kloter ini cuma dua jamaah calon haji yang sudah pasti gagal berangkat ke Tanah Suci, yaitu Nur Diana Arifin, usia 38 tahun, asal Sumenep, Jawa Timur, karena diketahui hamil. Suaminya, Nur Kholish Arifin, usia 45 tahun, akhirnya juga memutuskan tidak berangkat," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018