Jember (Antaranews Jatim) - Direktur Komersil Pupuk Kaltim Gatoet Gembiro Noegroho mengatakan penggunaan pupuk NPK Pelangi dapat meningkatkan produksi padi di Kabupaten Jember berdasarkan hasil program "demonstration plot" (demplot) yang dilaksanakan di Desa Dukuh Dempok, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

"Sejak 21 April 2018, kami melakukan kegiatan demplot di Desa Dukuh Dempok, Kecamatan Wuluhan di atas lahan seluas 1 hektare dan hasilnya setelah menggunakan pola pemupukan berimbang, maka produksi padi melonjak signifikan," katanya di Kabupaten Jember, Minggu.

Ia mengatakan tanaman padi yang dibudidayakan adalah padi varietas Sertani 9 dan Logawa dengan jarak tanam 40x30, serta padi varietas Logawa dengan jarak tanam 20x20.

"Sehingga dalam kegiatan demplot itu, Pupuk Kaltim mengimplementasikan pola pemupukan dengan menggunakan pupuk NPK Pelangi 20-10-10 sebanyak 300 kilogram per hektare dan pupuk Urea granul Daun Buah sebanyak 200 kilogram per hektare," ujarnya.

Dengan menerapkan pola tersebut, lanjut dia, hasil panen padi terbukti meningkat signifikan. Untuk varietas Sertani 9 mencapai 9,6 ton per hektare dan jumlah itu meningkat dibandingkan dengan panen sebelumnya yang hanya menghasilkan 7 ton per hektare. Begitu juga dengan varietas Logawa, hasil panen mencapai 10,6 ton hektare, padahal sebelumnya hanya 8 ton per hektare.

"Selama berlangsungnya demplot, para petani memperoleh bantuan pupuk dan edukasi pemupukan untuk menghasilkan produksi yang optimal. Hasil panen juga sepenuhnya diserahkan kepada petani. Pada dasarnya, pemupukan yang telah dilakukan petani sebeum demplot sudah baik," katanya.

Namun, dengan edukasi yang diberikan oleh Pupuk Kaltim tidak hanya mampu menghemat biaya pupuk saja, namun juga mampu meningkatkan hasil panen, sehingga hasil formula pemupukan yang terbaik akan disampaikan kepada pemerintah daerah sebagai rekomendasi untuk budi daya padi di Jember.

Dengan pamakaian pupuk nonsubsidi dari PT Pupuk Kaltim untuk varietas sertani 9 ada peningkatan pendapatan petani sebesar Rp9,3 juta dan varietas ligawa tercatat ada peningkatan pendapatan Rp13 juta lebih.

Panen raya petani demplot NPK Pelangi tersebut sudah dilaksanakan pada Sabtu (21/4) di Desa Dukuh Dempok yang dihadiri oleh Asisten II Pemkab Jember Edy Budi Susilo dan Ketua KTNA Jember Sucipto.

Menurut Gatoet, dengan menerapkan teknologi dan pola pemupukan berimbang, maka produktivitas panen padi terbukti meningkat signifikan, sehingga Pupuk Kaltim membantu pengembangan budi daya padi di Kabupaten Jember.

"Program itu sejalan dengan penugasan dari Kementerian BUMN untuk ikut terlibat dalam upaya meningkatkan produksi padi, sehingga bantuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan petani di Jember," tuturnya.

Ia menjelaskan Pupuk Kaltim tidak hanya memenuhi kebutuhan pupuk bagi daerah Jember saja, tapi juga menjalankan fungsi BUMN sebagai agen pembangunan dan perubahan dengan membantu petani meningkatkan produktivitasnya lewat bimbingan teknis, rekomendasi pemupukan serta bantuan-bantuan lewat program CSR.

NPK Pelangi 20-10-10 memiliki kand ungan unsur hara yang berimbang dan sangat cocok untuk tanaman padi, sehingga kegiatan demplot dilakukan melalui beberapa aplikasi pemupukan selama satu periode tanaman padi, selanjutnya pengamatan tanaman dan evaluasi hasil panen akan dibantu oleh tenaga penyuluh pertanian setempat.

"Kami juga menyerahkan pupuk urea daun buah nonsubsidi dengan kemasan 5 kilogram kepada 75 petani secara gratis," ujarnya, menambahkan.

Sementara Asisten II Pemkab Jember Edy Budi Susilo menyambut baik dengan peningkatan produksi padi tersebut menggunakan pupuk nonsubsidi, sehingga diharapkan produksi padi di Jember semakin meningkat.

"Jember dikenal sebagai salah satu lumbung pangan di Jatim, sehingga Pemkab Jember berharap petani meningkatkan produksi padi setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan pangan di Jawa Timur," katanya. *

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018