Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Sebanyak 120 anak Banyuwangi yang tergabung dalam "Lalare Orkestra" memadukan ratusan alat musik etnik dan modern di hadapan ribuan penonton yang memadati Gelanggang Seni dan Budaya (Gesibu).
"Konser yang diikuti anak-anak usia SD-SMP ini sukses memainkan orkestra dan menjadikan simfoni yang menawan," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas melalui siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, Minggu.
Bupati Anas menyampaikan, konser yang digelar setiap tahun tersebut telah menjadi wadah bagi regenarasi penerus seni dan budaya lokal daerah.
"Terima kasih kepada para seniman dan orang tua yang sepenuh hati menumbuhkan rasa cinta seni budaya tradisi kita ke anak-anak," ucap bupati dua periode tersebut.
Saat pembukaan yang digelar Sabtu (21/7), musik instrumental dimainkan, seperti alat musik tradisional seperti terbang, angklung, patrol, kendang, saron, gamelan, dan bonang berpadu dengan biola, drum, keyboard, dan gitar.
Selama 1,5 jam, "Lalare Orkestra" tampil dengan memainkan 12 lagu nusantara, mulai lagu khas Banyuwangi Bang Cilang Cilung, hingga lagu daerah lainnya seperti Ampar-ampar Pisang, Kicir-Kicir, Cindai sampai Surabaya.
Sementara itu, "Lalare Orkestra" merupakan kelompok musik anak-anak yang aktif bermain di Banyuwangi Festival sejak 2015, bahkan pernah meraih penghargaan tingkat dunia kategori "heritage and culture" dari Pasific Asia Travel Association (PATA), asosiasi pariwisata yang terdiri atas 970 organisasi kepariwisataan, 100 maskapai penerbangan, 150 institusi pendidikan pariwisata, dan ribuan perusahaan wisata.
Salah satu pelatihnya, Wana'i, mengaku sangat bangga dengan penampilan anak-anak didiknya, termasuk berterima kasih karena telah difasilitasi festivals sehingga dirinya yakin Banyuwangi tidak akan kehabisan pencinta dan pelaku seni budaya lokal. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Konser yang diikuti anak-anak usia SD-SMP ini sukses memainkan orkestra dan menjadikan simfoni yang menawan," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas melalui siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, Minggu.
Bupati Anas menyampaikan, konser yang digelar setiap tahun tersebut telah menjadi wadah bagi regenarasi penerus seni dan budaya lokal daerah.
"Terima kasih kepada para seniman dan orang tua yang sepenuh hati menumbuhkan rasa cinta seni budaya tradisi kita ke anak-anak," ucap bupati dua periode tersebut.
Saat pembukaan yang digelar Sabtu (21/7), musik instrumental dimainkan, seperti alat musik tradisional seperti terbang, angklung, patrol, kendang, saron, gamelan, dan bonang berpadu dengan biola, drum, keyboard, dan gitar.
Selama 1,5 jam, "Lalare Orkestra" tampil dengan memainkan 12 lagu nusantara, mulai lagu khas Banyuwangi Bang Cilang Cilung, hingga lagu daerah lainnya seperti Ampar-ampar Pisang, Kicir-Kicir, Cindai sampai Surabaya.
Sementara itu, "Lalare Orkestra" merupakan kelompok musik anak-anak yang aktif bermain di Banyuwangi Festival sejak 2015, bahkan pernah meraih penghargaan tingkat dunia kategori "heritage and culture" dari Pasific Asia Travel Association (PATA), asosiasi pariwisata yang terdiri atas 970 organisasi kepariwisataan, 100 maskapai penerbangan, 150 institusi pendidikan pariwisata, dan ribuan perusahaan wisata.
Salah satu pelatihnya, Wana'i, mengaku sangat bangga dengan penampilan anak-anak didiknya, termasuk berterima kasih karena telah difasilitasi festivals sehingga dirinya yakin Banyuwangi tidak akan kehabisan pencinta dan pelaku seni budaya lokal. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018