Ngawi (Antaranews Jatim) - Telur ayam ras yang dijual dalam kondisi retak cangkang di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, kini laris dibeli pengusaha kuliner karena harga yang utuh masih tinggi.

Pedagang di Pasar Besar Ngawi Subani, Jumat mengatakan telur ayam retak banyak diburu pembeli karena lebih murah dibandingkan telur ayam yang kondisinya bagus.

"Penjualan telur retak lumayan ramai. Apalagi saat harga telur sedang mahal seperti ini. Sebab, telur retak ini lebih murah dari telur normal," ujar Subani.

Setiap satu kilogram telur retak dijualnya dengan harga Rp18.500. Biasanya yang membeli adalah para pengusaha kuliner.

Kebanyakan, telur retak tersebut digunakan sebagai bahan baku kue atau makanan jajanan. Sedangkan dari kalangan masyarakat umum, kurang berminat.

Subani menjelaskan, telur retak merupakan telur yang cacat saat proses distribusi. Cangkang atau kulit telur tersebut retak karena berbagai sebab, di antaranya, benturan saat pengiriman. Namun, pihaknya memastikan kualitasnya telur retak yang dijualnya masih bagus karena baru diambil dari peternakan.

Dalam satu hari ia bisa menjual telur normal rata-rata 20 kotak kayu yang tiap kotaknya memiliki berat 15 kilogram telur. Dari jumlah tersebut, penjualan telur retak di tempatnya bisa mencapai sekitar 5 persennya.

"Biasanya yang beli telur retak ini adalah pembuat kue atau roti yang langsung diolah. Kalau konsumen umum, tidak mau membeli telur retak," katanya.

Sementara, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ngawi menyatakan keamanan mengonsumsi telur retak tergantung dari cara pengolahannya.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Kabupaten Ngawi Nugrahaningrum mengatakan bakteri salmonella di cangkang atau kulit telur akan mati jika terkena suhu panas yang tinggi.

"Jadi sebaiknya telur pecah itu digoreng atau direbus terlebih dahulu hingga benar-benar matang. Selain itu, sebelum diolah juga harus dilihat kondisinya, mulai dari warna hingga baunya," kata Nugrahaningrum.

Harga telur ayam ras di pasaran sejak menjelang Lebaran hingga saat ini masih fluktuatif dan bahkan cenderung tinggi. Di Ngawi saat ini masih di kisaran Rp21.000 hingga Rp23.000 per kilogram. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018