Surabaya (Antaranews Jatim) - PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak perusahannya PT Bintang Toedjoe menggandeng Hanbang Bio dari Korea membangun laboratorium kultur jaringan (tissue culture) di Fakultas Teknobiologi Ubaya, Surabaya, Jatim.
Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe Simon Jonatan di Surabaya, Jumat menjelaskan kerja sama dengan Korea selama ini dilakukan untuk impor ginseng 50 ton per tahun sebagai salah satu bahan produk Extra Joss.
"Namun untuk pembangunan laboratorium ini adalah kolaborasi 'end to end' sinergi untuk bisnis. Dengan kerja sama yang kami lakukan sekarang ini, diharapkan mampu meningkatkan produksi dalam negeri sekaligus mengurangi nilai ketergantungan impor," katanya.
Ia mengatakan, dengan pembangunan laboratorium diharapkan budi daya bibit unggul akan terus dilakukan di dalam negeri.
"Saat ini sedang dikembangkan untuk ginseng dan jahe merah. Selanjutnya akan dikembangkan lagi seperti temulawak, tumerik dan rempah-rempah lainnya," katanya.
Tujuan akhir dari kerja sama ini adalah mengintegrasikan pembibitan dengan kegiatan CSV Bintang Toedjoe, dimana bibit yang dihasilkan akan disalurkan kepada petani-petani yang telah bekerja sama.
"Kami berusaha membantu industri dalam negeri dengan memberdayakan petani-petani. Tentunya juga dengan memperhatikan kesejahteraan mereka," katanya.
Ke depannya hasil panen petani akan dibeli kembali PT Bintang Toedjoe sebagai bahan baku Industri, dan harapannya CSV Bintang Toedjoe ini dapat membentuk farmer community development yang sustain.
Sementara itu, pembangunan laboratorium dan fasilitasnya, PT Bintang Toedjoe telah menggelontorkan investasi awal sebesar Rp6 Miliar, dan untuk selanjutnya dibutuhkan investasi sebesar Rp200 Miliar untuk in-vitro production dan ex-vitro benih.
Peresmian laboratorium dilakukan telah Direktur Pengembangan Teknologi Industri Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Dr Eng Hotmatua Daulay, sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mendukung apa yang dirintis Bintang Toedjoe.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe Simon Jonatan di Surabaya, Jumat menjelaskan kerja sama dengan Korea selama ini dilakukan untuk impor ginseng 50 ton per tahun sebagai salah satu bahan produk Extra Joss.
"Namun untuk pembangunan laboratorium ini adalah kolaborasi 'end to end' sinergi untuk bisnis. Dengan kerja sama yang kami lakukan sekarang ini, diharapkan mampu meningkatkan produksi dalam negeri sekaligus mengurangi nilai ketergantungan impor," katanya.
Ia mengatakan, dengan pembangunan laboratorium diharapkan budi daya bibit unggul akan terus dilakukan di dalam negeri.
"Saat ini sedang dikembangkan untuk ginseng dan jahe merah. Selanjutnya akan dikembangkan lagi seperti temulawak, tumerik dan rempah-rempah lainnya," katanya.
Tujuan akhir dari kerja sama ini adalah mengintegrasikan pembibitan dengan kegiatan CSV Bintang Toedjoe, dimana bibit yang dihasilkan akan disalurkan kepada petani-petani yang telah bekerja sama.
"Kami berusaha membantu industri dalam negeri dengan memberdayakan petani-petani. Tentunya juga dengan memperhatikan kesejahteraan mereka," katanya.
Ke depannya hasil panen petani akan dibeli kembali PT Bintang Toedjoe sebagai bahan baku Industri, dan harapannya CSV Bintang Toedjoe ini dapat membentuk farmer community development yang sustain.
Sementara itu, pembangunan laboratorium dan fasilitasnya, PT Bintang Toedjoe telah menggelontorkan investasi awal sebesar Rp6 Miliar, dan untuk selanjutnya dibutuhkan investasi sebesar Rp200 Miliar untuk in-vitro production dan ex-vitro benih.
Peresmian laboratorium dilakukan telah Direktur Pengembangan Teknologi Industri Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Dr Eng Hotmatua Daulay, sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mendukung apa yang dirintis Bintang Toedjoe.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018