Surabaya, (Antaranews Jatim) - Pj Sekretaris Pemerintah Provinsi Jawa Timur Jumadi meminta kepada anak Indonesia untuk lebih inovatif serta menjadi harapan dalam membangun bangsa yang berkelanjutan.

"Saat ini Jawa Timur memiliki anak-anak sekitar 19 juta orang dan inilah yang diharapkan supaya anak-anak itu ceria, gembira dan menjadi potensi pembangunan tidak hanya mengandalkan sumber daya alam," katanya saat pembukaan Forum Anak Nasional 2018 di salah satu hotel di Surabaya, Kamis malam.

Ia mengemukakan, dalam kesempatan itu pihaknya mengajak kepada pada peserta untuk berkunjung ke beberapa lokasi di JAWA Timur seperti Gili Iyang (Pulaj Iyang) yang ada di utara Pulau Madura karena memiliki kadar oksigen terbaik di dunia.

"Alangkah baiknya kalau para peserta ini diajak ke pulau tersebut karena kadar oksigennya terbaik di Indonesia sehingga bisa menambah panjang umur. Kalau usia rata-rata 73 tahun maka di pulau tersebut bisa lebih 10 tahun," ujarnya.

Selain berkunjung ke pulau dengan kadar oksigen terbaik, dalam kesempatan itu dirinya juga mengajak kepada para peserta bisa mengunjungi sumber air Umbulan yang ada di Kabupaten Pasuruan, karena memiliki kualitas terbaik nomor dua di dunia.

"Sebentar lagi, air Umbulan itu juga bisa digunakan oleh masyarakat yang ada di Sidoarjo, Surabaya, Gresik dan juga beberapa tempat industri yang ada di Jatim," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Lenny Rosalin mengatakan, anak-anak yang datang ini mewakili 78 juta anak di seluruh Indonesia.

"Pertemuan FAN 2018 mengangkat tema 'Bakti Anak Untuk Negeri'. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pertemuan FAN kali ini lebih mengedepankan partisipasi penuh anak-anak melalui pemberian informasi langsung tentang isu-isu pemenuhan hak dan perlindungan oleh berbagai Kementerian atau Lembaga, organisasi, dan NGO," ujarnya.

Ia mengatakan, anak-anak sebagai Pelopor dan Pelapor (2P) diharapkan dapat mengolah berbagai informasi yang ada menjadi sebuah mimpi untuk Indonesia dalam rangka mewujudkan pemenuhan hak dan perlindungan anak.

"Sebagai pelopor, anak-anak diharapkan dapat menjadi 'agent of change' bagi lingkungan sekitarnya. Sementara sebagai Pelapor, anak-anak diharapkan dapat aktif melaporkan masalah yang menimpa teman sebayanya," ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong pemerintah daerah untuk membuat mekanisme bagi anak-anak yang ingin melaporkan kejadian yang menimpa teman sebaya mereka.

"Harus dibangun komitmen bersama untuk membangun saluran melapor dan menjadikan anak-anak sebagai aktor pembangunan," ujarnya.(*)
 

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018