Tulungagung (Antaranews Jatim) - Ketua DPRD sekaligus Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur Supriyono mengkritik keterlambatan penyediaan seragam sekolah gratis untuk siswa baru di daerah tersebut.

"Harusnya perencanaan lebih matang dan tidak molor seperti sekarang," kata Supriyono saat dikonfirmasi paket seragam sekokah gratis yang belum diserahterimakan kepada siswa baru di Tulungagung, Selasa.

Ia menuding pemerintah daerah, dalam hal ini dinas pendidikan, tidak mampu membuat perencanaan yang baik.

Pasalnya, seragam gratis yang dijanjikan belum tersedia di hari pertama masuk sekolah.

Akibatnya, wali murid harus menyediakan sendiri seragam sekolah untuk anak-anaknya.

"Kalau modelnya begini, percuma diadakan program seragam gratis. Padahal anggaran sudah disediakan sejak jauh hari," ujar Supriyono.

Ia menyarankan dinas pendidikan untuk menyederhanakan model dan ukuran seragam untuk siswa baru.

Tidak harus melakukan pengukuran terlebih dulu saat siswa baru pertama masuk sekolah, namun dibuat model baku ukuran tipe s, m, l, XL dan seterusnya.

Tiap calon murid atau pendaftar PPDB (penerimaan peserta didik baru) diharuskan mencantumkan tipe ukuran pakaian/baju, sehingga pemesanan seragam bisa dilakukan jauh hari sebelum jadwal sekolah tahun ajaran baru resmi dimulai.

"Tidak perlu menunggu siswa masuk baru diukur untuk pembuatan seragam. Jika dilakukan seperti itu, pemberian seragam gratis bakal lebih lama," kata Supri yang juga Ketua Dewan Pendidikan Tulungagung itu.

Dikonfirmasi terpisah, pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung mengakui pengadaan seragam sekolah gratis untuk siswa baru jenjang SD dan SMP mengalami keterlambatan.

Penyebabnya, kata Kasubbag Program Dikpora Kabupaten Tulungagung Heri Purnomo, proses pengadaan sejauh ini masih tahap lelang.

"Tentu ada tahapan lelang hingga pelaksanaan proyek yang membutuhkan waktu," katanya.

Heri memperkirakan realisasi penyediaan seragam sekolah gratis untuk siswa (baru) SD maupun SMP paling cepat tiga bulan lagi dari sekarang.

Semua pengadaan yang menggunakan mekanisme lelang sederhana sudah diserahkan ke unit layanan pengadaan (ULP) Pemkab Tulungagung untuk proses selanjutnya.

"Semua dokumen pengadaan baru masuk proses lelang," katanya.

Ia mengakui ada konsekuensi atas molornya realisasi pengadaan seragam gratis tahun ini.

Sebab, siswa baru di seluruh SD, MI, SMP, maupun MTs yang seharusnya telah menerima seragam gratis begitu masuk sekolah di awal tahun ajaran baru, belum bisa menikmati fasilitas tersebut. Setidaknya hingga tiga bulan ke depan.

"Tetapi kami tetap berharap bisa lebih cepat," katanya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018