Kediri (Antaranews Jatim) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengingatkan agar di sekolah tidak terjadi perpeloncoan saat masa pengenalan lingkungan sekolah, sebab hal itu sangat tidak mendidik.

"Saya tidak setuju dengan adanya PR (pekerjaan rumah) dan perpeloncoan, karena itu tidak mendidik. Jadi di sekolah yang perlu dibangun adalah mental bukan hanya psikis," katanya di Kediri, Jawa Timur, Senin.

Ia menambahkan, perpeloncoan itu justru menghancurkan psikologis para siswa. Padahal, tanpa perpeloncoan pengenalan siswa baru bisa berjalan lebih bagus.

"Yang penting keberanian melakukan sesuatu yang terarah menjadikan mereka memiliki mental yang bagus," ujarnya.

Dirinya juga sengaja menghadiri kegiatan kelas inspiratif di SMPN 4, Kota Kediri. Ia memberikan motivasi pada para siswa agar mereka menjadi lebih bersemangat dalam belajar, sebab ke depan hal itu juga bermanfaat untuk diri para pelajar itu.

"Kami berbagi dengan anak-anak, ini bagus untuk pertumbuhan anak-anak. Mereka masih SMP, jadi mereka bisa mendapatkan pelajaran dan harus mempunyai tujuan hidup, sehingga dengan ini memberikan inspirasi ke mereka," ujarnya.

Di hadapan para siswa, Wali Kota juga mengungkapkan, motivator yang paling utama adalah orangtua. Dirinya ingat, saat memulai usaha tanpa bilang orangtua, merasa bahwa usahanya ada halangan, namun ketika bilang ternyata usahanya berjalan relatif lancar.

Wali Kota juga yakin dengan adanya motivasi ini ke depan bisa menaikkan daya saing mereka. Dengan itu, minat mereka akan terasah, sehingga mereka kelak menjadi orang yang terarah.

Sementara itu, di hari pertama masuk sekolah ini, ia juga berharap orangtua peduli dengan anak-anak mereka, salah satunya dengan menanyakan kabar tentang kegiatan mereka selama di sekolah. Anak-anak akan merasa diperhatikan oleh orangtuanya, sehingga menjadi lebih bersemangat untuk belajar.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto mengatakan kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah tersebut diselenggarakan selama tiga hari, sesuai dengan program masing-masing sekolah. Para pelajar diberi pengetahuan tentang sekolah, guru, hingga berbagai program sekolah.

"Kegiatan tersebut selama tiga hari tentang pengenalan sekolah," kata dia.

Di SMPN 4, Kota Kediri, kegiatan dilakukan di dalam ruang kelas dan luar. Anak-anak yang baru kelas tujuh, diajari mengenal tentang sekolah mereka. Selain itu, juga terdapat kegiatan baris berbaris dengan instruktur dari petugas Kepolisian Resor Kota Kediri. Sedangkan, yang kelas delapan mengikuti kelas inspiratif. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018