Surabaya (Antaranews Jatim) - Sentra pedagang kaki lima (PKL) di kawasan religi Makam Sunan Ampel Kota Surabaya yang dibangun pemerintah kota setempat sejak 2012  tidak berfungsi dengan baik karena banyak lapak yang tutup akibat sepinya pengunjung.
     
Camat Semampir Siti Hindun Robba Humadiyah, di Surabaya, Minggu, mengatakan pihaknya menyayangkan sepinya pembeli di sentra PKL di kawasan Ampel tersebut
     
"Sebenarnya juga kasihan karena sepi pembeli. Konsep penataanya yang harus diperbaiki biar ramai," katanya.
     
Selama ini, lanjut dia, pihaknya sudah menindaklanjuti adanya keluhan terkait banyaknya PKL yang mangkal di area makam Sunan Ampel sehingga mengakibatkan warga jarang ke sentra PKL.
     
"Sebenarnya sudah ditertibkan. Tapi PKL tetap berjualan di situ sehingga sering kucing-kucingan dengan Satpol PP saat ditertibkan," katanya. 
     
Ia mengatakan dari awal pendataan ada sekitar 84 PKL yang menempati sentra PKL Ampel. Namun, karena sepinya pembeli jumlahnya PKL di kawasan tersebut terus menurun. 
     
Sebagai pemangku wilayah di Kecamatan Semampir, lanjut dia, pihaknya sudah berupaya untuk menggiatkan para PKL agar sentra PKL Ampel menjadi salah jujukan. 
     
"Bisa juga dengan menempatkan kuliner khas Ampel di sentra tersebut agar banyak peminat," ujarnya.
     
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya Widodo Suryantoro mengatakan, banyak hal yang akan ditangani untuk mencari solusi terkait sepinya pengunjung di sentra PKL Ampel. 
     
Selama ini, lanjut dia, penertiban terhadap PKL yang mangkal di luar sentra dan adanya muda-mudi yang nongkrong di sentra PKL juga telah dikoordinasikan dengan kecematan. 
     
"Kami sudah komunikasi untuk dilakukan penertiban," katanya.
     
Selain itu, lanjut dia, pihaknya berencana akan melakukan revitalisasi sentra PKL Ampel dengan melakukan koordinasi dengan dinas terkait di antaranya, Dinas Perumahan Rakyat Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Kota, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan Dinas Perhubungan.
     
"Kami juga ingin pedagang berkomitmen untuk menjaga kebersihan karena saya menilai kondisinya juga kurang nyaman," katanya. (*)



     

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018