Surabaya  (Antaranews Jatim) - Direktur Komersil PT Perkebunan Nusantara XI, Sucipto Prayitno mengatakan wilayah Bali berpotensi mempunyai pabrik gula, yang bisa mengolah hasil panen tebu secara mandiri.

 "Sesuai analisa bila tersedia lahan 4.000  hektare ke atas, maka bisa bikin pabrik gula, dan itu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Sucipto, dalam keterangan persnya di Surabaya, Sabtu.
     
Sucipto, usai acara penanaman tebu di lahan seluas 7 hektare di Bali mengatakan, pihaknya siap membantu dengan menyediakan bibit dan bimbingan teknis di lapangan.
     
"Kami mendukung gerakan tanam tebu ini, dengan menyediakan bibit berkualitas dan bimbingan teknis di lapangan. Hal ini merupakan upaya untuk menambah luas lahan tebu dan mencapai swasembada gula nasional," katanya.
   
 Sementara itu, untuk saat ini lahan yang sudah tertanami seluas 48,5 hektare, dan yang proses "land clearing" sebesar 300 hektare. 
     
"Kami harap tahun ini di Kecamatan Gerokgak bisa ditanami tebu dengan luasan 1.200 hektare. Dan total, rencana tahun depan dibuka lahan baru seluas 4.000 hektar di Buleleng," katanya.
     
Gubernur Bali I Made Mangku Pastika di sela-sela kegiatan itu mengatakan penanaman tebu di lahan seluas 7 hektare sebagai tindak lanjut pengembangan industri gula di Bali.
     
Selain itu, penanaman tebu dilakukan untuk memanfaatkan lahan yang relatif kering, dan selama ini kurang produktif untuk budi daya tebu, sehingga bisa memberikan konstribusi positif bagi pembangunan ekonomi kesejahteraan masyarakat.
     
Ia berharap, dengan adanya tanaman tebu, masyarakat dan para petani bisa bekerja dengan sungguh-sungguh dan semangat, PTPN XI bisa terus membimbing,nmendukung serta membantu meningkatkan kesejahteraan para petani. (*)





 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018