Surabaya (Antaranews Jatim) - Sebanyak 1.115 personel Polda Jawa Timur digeser atau diperbantukan ke beberapa Polres yang ada di Madura dan beberapa daerah lain guna mengamankan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 di wilayah itu.
"Personel itu nanti ikut penebalan baik di Polres, Polsek dan tempat pemungutan suara (TPS). Beberapa polres sudah minta penebalan karena jumlah personelnya kurang," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin usai memimpin upacara Pergeseran pasukan dalam rangka pengamanan TPS "Operasi Mantab Praja Semeru 2018" di Mapolda Jatim, Senin.
Machfud bersyukur karena TNI sudah menggeser pasukannya ke Madura dan bisa digunakan patroli gabungan untuk mengantisipasi dan mencegah orang berniat jahat. Juga membantu pengamanan di TPS bersama Polri dan Linmas.
"Terjelek sudah kita antisipasi, kontijensi kita siapkan dan mudah mudahan digunakan. Ada 400 Kostrad dan Polri mudah-mudahan hanya mengantar orang Madura untuk berdemokrasi. Pesta itu dengan senang dan anggota bisa menghirup udara segar di Pulau Sumenep. Mudah mudahan jatim aman dan kondusif," katanya.
Ditanya terkait daerah yang rawan konflik, Machfud menjelaskan, ada beberapa daerah kriteria rawan antara lain karena geografi yang jauh.
"Mudah-mudahan kedewasaan masyarakat Jatim sudah terbentuk dengan baik dan gesekan bisa diminimalisir. Selama ini saat masa kampanye tenang-tenang saja hanya yang perlu diantisipasi adalah pascapenetapan perolehan suara karena masing-masing merasa dirinya menang. Begitu dinyatakan kalah ada yang menyalahkan," ujarnya.
Hal lain yang perlu diantisipasi saat hari H pencoblosan adalah ancaman teroris. Ada penangkapan teroris seperti yang terjadi di Depok bahkan sampai meninggal dunia. Untuk itu patroli besar dilakukan guna membuat masyarakat nyaman.
"Pendistribusian kotak suara ke daerah sampai TPS juga telah dikawal kepolisian. Kita tegaskan sukses tidaknya pilkada karena profesionalitasnya KPU, Bawaslu termasuk aparat keamanan. Aparat keamanan, ASN netral. Sanksi akan diberikan berat jika tidak netral," ucap Machfud.
Pada kesempatan yang sama Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman mengatakan ada 12 ribu pasukan dari Kodam maupun Kostrad yang sudah digeser ke wilayah untuk membantu kepolisian memberikan keamanan, kenyamanan saat proses Pilkada.
"TNI baik AD, AU dan AL disiagakan. Saat ini sudah melaksanakan kegiatan bareng dengan kepolisian seperti patroli agar masyarakat tetap nyaman saat pencoblosan nanti," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Personel itu nanti ikut penebalan baik di Polres, Polsek dan tempat pemungutan suara (TPS). Beberapa polres sudah minta penebalan karena jumlah personelnya kurang," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin usai memimpin upacara Pergeseran pasukan dalam rangka pengamanan TPS "Operasi Mantab Praja Semeru 2018" di Mapolda Jatim, Senin.
Machfud bersyukur karena TNI sudah menggeser pasukannya ke Madura dan bisa digunakan patroli gabungan untuk mengantisipasi dan mencegah orang berniat jahat. Juga membantu pengamanan di TPS bersama Polri dan Linmas.
"Terjelek sudah kita antisipasi, kontijensi kita siapkan dan mudah mudahan digunakan. Ada 400 Kostrad dan Polri mudah-mudahan hanya mengantar orang Madura untuk berdemokrasi. Pesta itu dengan senang dan anggota bisa menghirup udara segar di Pulau Sumenep. Mudah mudahan jatim aman dan kondusif," katanya.
Ditanya terkait daerah yang rawan konflik, Machfud menjelaskan, ada beberapa daerah kriteria rawan antara lain karena geografi yang jauh.
"Mudah-mudahan kedewasaan masyarakat Jatim sudah terbentuk dengan baik dan gesekan bisa diminimalisir. Selama ini saat masa kampanye tenang-tenang saja hanya yang perlu diantisipasi adalah pascapenetapan perolehan suara karena masing-masing merasa dirinya menang. Begitu dinyatakan kalah ada yang menyalahkan," ujarnya.
Hal lain yang perlu diantisipasi saat hari H pencoblosan adalah ancaman teroris. Ada penangkapan teroris seperti yang terjadi di Depok bahkan sampai meninggal dunia. Untuk itu patroli besar dilakukan guna membuat masyarakat nyaman.
"Pendistribusian kotak suara ke daerah sampai TPS juga telah dikawal kepolisian. Kita tegaskan sukses tidaknya pilkada karena profesionalitasnya KPU, Bawaslu termasuk aparat keamanan. Aparat keamanan, ASN netral. Sanksi akan diberikan berat jika tidak netral," ucap Machfud.
Pada kesempatan yang sama Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman mengatakan ada 12 ribu pasukan dari Kodam maupun Kostrad yang sudah digeser ke wilayah untuk membantu kepolisian memberikan keamanan, kenyamanan saat proses Pilkada.
"TNI baik AD, AU dan AL disiagakan. Saat ini sudah melaksanakan kegiatan bareng dengan kepolisian seperti patroli agar masyarakat tetap nyaman saat pencoblosan nanti," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018