Tulungagung (Antaranews Jatim) - Pj Bupati Tulungagung Jarianto berjanji akan mengevaluasi sejumlah PNS yang kedapatan absen di hari pertama masuk kerja tanpa disertai keterangan yang jelas.
"Kami tentu akan evaluasi jika memang ada," kata Jarianto dikonfirmasi usai apel pagi dan halal bihalal seluruh jajaran PNS lingkup Pemkab Tulungagung, Jawa Timur, Jumat.
Ia mengaku belum mendapat laporan detail. Namun jika memang ada PNS yang melanggar ketentuan, ia berjanji akan menindak tegas.
Data kehadiran PNS di masing-masing OPD (organisasi perangkat daerah) selain menjadi acuan kepala OPD dan lembaga inspektorat dan BKD (badan kepegawaian daerah) juga akan dikirim ke Badan Kepegawaian Nasional pusat.
Berdasar hasil sidak dan absensi kehadiran hari pertama masuk kerja pada, Kamis (21/6) Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Tulungagung mencatat, dari total PNS sebanyak 5.513 orang, angka kehadiran mencapai 5.447 orang.
Jika mengacu data tersebut, berarti ada 66 PNS yang tidak hadir. Rinciannya, 36 orang tanpa alasan tertulis (absen), tugas belajar dua orang, izin lima orang, PH sebanyak dua orang, cuti melahirkan delapan orang, sakit 13 orang dan dinas luar enam orang.
"Ini hasil sidak sehari kemarin. Hasil absensi ini akan segera kami kirim ke BKN (badan kepegawaian nasional) pusat," kata sumber di BKD Tulungagung.
Sementara itu, 5.447 PNS yang masuk kerja mengikuti kegiatan apel pagi yang digear masal di halaman Pemkab Tulungagung.
Usai apel, seluruh peserta apel berjabat tangan dengan Pj Bupati Tulungagung Jarianto, dilanjutkan dengan seluruh karyawan lainnya.
Ini juga sebagai wujud terjaganya kerukunan bersama, sebab semuanya saling memaafkan dalam nuansa Idul Fitri.
Satu per satu berjabat tangan dan berbaris rapi. Pj Bupati Tulungagung Jarianto menyatakan, apel pagi itu sekaligus menjadi halal bihalal para karyawan.
Ini tidak serta merta untuk saling memaafkan. Namun bagaimana para pimpinan OPD bisa memitovasi kerja terhadap anak buahnya.
Dengan begitu, semua bisa bekerja dengan baik dan disiplin. Motivasi itulah yang nantinya bisa menutupi kekurangan yang ada.
"Libur sudah cukup panjang. Jangan sampai sengaja ditambah untuk hal kurang baik," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kami tentu akan evaluasi jika memang ada," kata Jarianto dikonfirmasi usai apel pagi dan halal bihalal seluruh jajaran PNS lingkup Pemkab Tulungagung, Jawa Timur, Jumat.
Ia mengaku belum mendapat laporan detail. Namun jika memang ada PNS yang melanggar ketentuan, ia berjanji akan menindak tegas.
Data kehadiran PNS di masing-masing OPD (organisasi perangkat daerah) selain menjadi acuan kepala OPD dan lembaga inspektorat dan BKD (badan kepegawaian daerah) juga akan dikirim ke Badan Kepegawaian Nasional pusat.
Berdasar hasil sidak dan absensi kehadiran hari pertama masuk kerja pada, Kamis (21/6) Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Tulungagung mencatat, dari total PNS sebanyak 5.513 orang, angka kehadiran mencapai 5.447 orang.
Jika mengacu data tersebut, berarti ada 66 PNS yang tidak hadir. Rinciannya, 36 orang tanpa alasan tertulis (absen), tugas belajar dua orang, izin lima orang, PH sebanyak dua orang, cuti melahirkan delapan orang, sakit 13 orang dan dinas luar enam orang.
"Ini hasil sidak sehari kemarin. Hasil absensi ini akan segera kami kirim ke BKN (badan kepegawaian nasional) pusat," kata sumber di BKD Tulungagung.
Sementara itu, 5.447 PNS yang masuk kerja mengikuti kegiatan apel pagi yang digear masal di halaman Pemkab Tulungagung.
Usai apel, seluruh peserta apel berjabat tangan dengan Pj Bupati Tulungagung Jarianto, dilanjutkan dengan seluruh karyawan lainnya.
Ini juga sebagai wujud terjaganya kerukunan bersama, sebab semuanya saling memaafkan dalam nuansa Idul Fitri.
Satu per satu berjabat tangan dan berbaris rapi. Pj Bupati Tulungagung Jarianto menyatakan, apel pagi itu sekaligus menjadi halal bihalal para karyawan.
Ini tidak serta merta untuk saling memaafkan. Namun bagaimana para pimpinan OPD bisa memitovasi kerja terhadap anak buahnya.
Dengan begitu, semua bisa bekerja dengan baik dan disiplin. Motivasi itulah yang nantinya bisa menutupi kekurangan yang ada.
"Libur sudah cukup panjang. Jangan sampai sengaja ditambah untuk hal kurang baik," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018