Blitar (Antaranews Jatim) - Dua remaja dilaporkan terjatuh ke sungai di Lodoyo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, sehingga petugas gabungan dari Kepolisian Resor Blitar, TNI, BPBD Kabupaten Blitar, serta para relawan lainnya berupaya mencarinya. 

Kepala Unit Laka Lantas Kepolisian Resor Blitar Ipda Didik Sugiarto mengemukakan, dua korban yang tenggelam itu adalah Sheva Jelang Ramadhani (16) warga Dusun Sidoasri, Desa Sumberagung, Kecamatan Gandusari dan David (16) warga Desa Kendalrejo, Kecamatan Talun.

"Kecelakaan berawal dari kendaraan yang melaju dari arah utara ke selatan. Mungkin terlalu ke kiri, sehingga berbenturan dengan pembatas jembatan dan dua korban diduga terlempar ke sungai," katanya di Blitar, Selasa.

Petugas gabungan dari TNI, polri, BPBD serta para relawan lainnya berupaya mencari dua remaja yang tercebur ke parit Lodoyo-Tulungagung (Lodagung) di Kelurahan Kembangarum, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar tersebut.

Para petugas mencari dengan menyelam ke sungai yang dalamnya sekitar dada orang dewasa tersebut. Pencarian melibatkan banyak petugas, dengan harapan korban bisa segera ditemukan. Bahkan, pencarian dilakukan hingga sepanjang 300 meter dari titik awal korban tercebur.

"Kami melakukan pencarian di titik jatuhnya korban, sepanjang sekitar 300 meter. Petugas berupaya terus mencari korban," katanya.

Setelah beberapa lama, akhirnya tubuh korban ditemukan. Tubuh korban, Sheva ditemukan di dasar sungai. Saat ditemukan, ia sudah meninggal dunia. Diduga, karena banyak meminum air saat tenggelam. Petugas juga langsung membawa tubuhnya ke RSUD Ngudi Waluyo, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar.

Sedangkan petugas lainnya juga masih melakukan pencarian satu korban yang belum ditemukan. Tidak berapa lama, tubuh David juga ditemukan di sungai dan oleh petugas tubuhnya juga langsung diangkut menuju ke RSUD Wlingi, Kabupateb Blitar. Kini, kedua jenazah berada di rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kelvin, rekan korban mengatakan, dirinya dengan teman-teman memang berencana liburan ke Pantai Pangi di Desa Tumpakkepuh, Kecamatan Bakung, yang merupakan Blitar bagian selatan. Total ada 11 orang yang ikut dan sengaja berangkat subuh, agar sampai di lokasi secepatnya.

"Rencana mau ke Pantai Pangi. Rombongan ada 11 orang, tapi tadi menabrak tepi jembatan," kata Kelvin.

Ia berduka dengan kejadian tersebut dan membatalkan berkunjung ke pantai. Keluarga rekannya yang menjadi korban juga sudah diberitahu.

Sementara itu, keluarga korban terlihat sangat sedih dengan kejadian yang menimpa anak-anak tersebut. Mereka bahkan tidak kuasa menahan tangis saat mengetahui korban meninggal dunia dan ikut mengantarkan jenazah ke rumah sakit.

Polisi hingga kini juga masih mendalami kasus tersebut. Dugaan sementara, korban terlalu ke kiri, sehingga berbenturan dengan pembatas jembatan. Selain itu, saat korban melintas di jembatan tersebut, hari masih gelap, waktu subuh.  (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018