Kediri (Antaranews Jatim) - Arus penumpang di Terminal Kediri, Jawa Timur, selama masa mudik Lebaran 2018 naik hingga 20 persen dari rata-rata sehari sekitar 5 ribu penumpang.
"Jumlah penumpang kini sudah naik sekitar 20 persen. Kenaikan sejak tanggal 6 Juni lalu, kini sekitar 6 ribu pemudik yang terdata," kata Kepala Terminal Kediri Masnun di Kediri, Senin.
Ia mengatakan arus pemudik itu masih belum mencapai puncaknya. Diperkirakan, puncak arus mudik di Terminal Kediri terjadi pada H-3 atau H-2 Lebaran 2018, dengan jumlah pemudik yang lebih banyak lagi.
Pihaknya juga mengungkapkan, saat musim arus mudik di Lebaran 2018 ini, mayoritas seluruh perusahaan otobus mengelurkan kendaraan mereka untuk bisa beroperasi. Hal itu lumrah, sebab jumlah calon penumpang juga relatif lebih banyak ketimbang hari biasa.
Untuk jumlah angkutan yang terdata di Terminal Kediri selama arus mudik 2018 ini sekitar 400 kendaraan baik angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP) maupun antarkota dalam provinsi (AKDP). Angkutan yang terbanyak adalah milik PO Harapan Jaya jurusan Surabaya-Trenggalek.
Terkait dengan pengamanan, pihaknya juga berupaya optimal. Ada kamera pengintai yang selalu mengawasi seluruh aktivitas di dalam terminal selama 24 jam. Selain itu, ada juga petugas yang selalu berjaga selama 24 jam secara bergantian.
Pihaknya berharap, selama arus mudik Lebaran 2018 ini, arus lalu lintas di Terminal Kediri lancar serta tidak ada tindak kejahatan. Petugas juga mengimbau pemudik untuk berhati-hati membawa barang bawaannya dan selalu teliti.
Sementara itu, petugas dari Kepolisian Resor Kota Kediri, dengan Terminal Kediri, Dinas Perhubungan Kota Kediri, hingga BNN Kediri, telah melakukan pemeriksaan kelaikan kendaraan memastikan kendaraan serta sopir dalam keadaan baik.
Selain pemeriksaan kendaraan, petugas juga melakukan pemeriksaan pada pengemudi angkutan umum, berupa tes urine dan kesehatan memastikan pengemudi ini sehat.
Dalam kegiatan tersebut, petugas memeriksa kondisi angkutan termasuk seluruh perlengkapan dan memastikan kendaraan dalam kondisi baik. Petugas juga meminta sopir melakukan tes misalnya pada lampu sein, rem, hingga pembersih. Petugas juga mengecek seluruh surat menyurat.
Dari hasil pemeriksaan, mayoritas kondisi kendaraan dalam keadaan baik. Sejumlah kendaraan yang lewat di terminal ada yang kondisinya tua, namun masih bisa beroperasi dengan baik.
Kepala Polresta Kediri AKBP Anthon Haryadi mengemukakan, polisi telah membuat berbagai macam terobosan mengantisipasi terjadinya kemacetan arus lalu lintas. Polisi melakukan rekayasa jembatan, dengan harapan bisa mengurangi penumpukan kendaraan.
"Pastinya akan rekayasa jembatan mengantisipasi kemacetan untuk mengurangi konflik arus," kata dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Jumlah penumpang kini sudah naik sekitar 20 persen. Kenaikan sejak tanggal 6 Juni lalu, kini sekitar 6 ribu pemudik yang terdata," kata Kepala Terminal Kediri Masnun di Kediri, Senin.
Ia mengatakan arus pemudik itu masih belum mencapai puncaknya. Diperkirakan, puncak arus mudik di Terminal Kediri terjadi pada H-3 atau H-2 Lebaran 2018, dengan jumlah pemudik yang lebih banyak lagi.
Pihaknya juga mengungkapkan, saat musim arus mudik di Lebaran 2018 ini, mayoritas seluruh perusahaan otobus mengelurkan kendaraan mereka untuk bisa beroperasi. Hal itu lumrah, sebab jumlah calon penumpang juga relatif lebih banyak ketimbang hari biasa.
Untuk jumlah angkutan yang terdata di Terminal Kediri selama arus mudik 2018 ini sekitar 400 kendaraan baik angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP) maupun antarkota dalam provinsi (AKDP). Angkutan yang terbanyak adalah milik PO Harapan Jaya jurusan Surabaya-Trenggalek.
Terkait dengan pengamanan, pihaknya juga berupaya optimal. Ada kamera pengintai yang selalu mengawasi seluruh aktivitas di dalam terminal selama 24 jam. Selain itu, ada juga petugas yang selalu berjaga selama 24 jam secara bergantian.
Pihaknya berharap, selama arus mudik Lebaran 2018 ini, arus lalu lintas di Terminal Kediri lancar serta tidak ada tindak kejahatan. Petugas juga mengimbau pemudik untuk berhati-hati membawa barang bawaannya dan selalu teliti.
Sementara itu, petugas dari Kepolisian Resor Kota Kediri, dengan Terminal Kediri, Dinas Perhubungan Kota Kediri, hingga BNN Kediri, telah melakukan pemeriksaan kelaikan kendaraan memastikan kendaraan serta sopir dalam keadaan baik.
Selain pemeriksaan kendaraan, petugas juga melakukan pemeriksaan pada pengemudi angkutan umum, berupa tes urine dan kesehatan memastikan pengemudi ini sehat.
Dalam kegiatan tersebut, petugas memeriksa kondisi angkutan termasuk seluruh perlengkapan dan memastikan kendaraan dalam kondisi baik. Petugas juga meminta sopir melakukan tes misalnya pada lampu sein, rem, hingga pembersih. Petugas juga mengecek seluruh surat menyurat.
Dari hasil pemeriksaan, mayoritas kondisi kendaraan dalam keadaan baik. Sejumlah kendaraan yang lewat di terminal ada yang kondisinya tua, namun masih bisa beroperasi dengan baik.
Kepala Polresta Kediri AKBP Anthon Haryadi mengemukakan, polisi telah membuat berbagai macam terobosan mengantisipasi terjadinya kemacetan arus lalu lintas. Polisi melakukan rekayasa jembatan, dengan harapan bisa mengurangi penumpukan kendaraan.
"Pastinya akan rekayasa jembatan mengantisipasi kemacetan untuk mengurangi konflik arus," kata dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018