Idi, Aceh (Antaranews jatim) - Bunta, seekor gajah jinak di kamp Conservation Respont Unit (CRU) Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, ditemukan mati mengenaskan yang diduga akibat keracunan.

Kapolres Aceh Timur ABKP Wahyu Kuncoro melalui Kasat Reskrim AKP Erwin Satrio Wilogo dikonfirmasi wartawan di Idi, Minggu membenarkan adanya seekor gajah jantan di CRU Serbajadi, ditemukan mati, Sabtu (9/6). Bahkan salah satu gadingnya juga hilang.

"Dugaan kita gajah diracun, tapi kasus ini masih dalam penyelidikan kita," katanya.    
Dikatakan, dugaan sementara, gajah jantan usia 27 tahun itu mati setelah menelan racun yang sengaja dijebak dalam buah pisang dan kuini (sejenis mangga).

Bahkan sisa racun berwarna hitam pekat itu serta sisa buah-buahan kini sudah diamankan polisi sebagai barang bukti.

Setelah gajah mati, pelaku juga memotong dan mengambil gadingnya dengan panjang sekitar 80 centimeter itu. Lokasi ditemukan "Bunta" sekitar 700 meter dari kamp CRU Serbajadi, tetapi menurut pengakuan petugas lokasi tambat Bunta hanya berjarak 400 meter.

Awalnya, empat ekor gajah jinak itu ditambat di lokasi tersebut pada Jumat (8/6) sekira pukul 10.00 WIB. Keesokan harinya, Sabtu (9/6) sekira pukul 08.00 WIB, petugas yang merawat dan menjaga gajah hendak dimandikan satwa berbadan jumbo.

Namun petugas terkejut melihat salah satu gajah terbaring dengan kondisi kepala berdarah dan gadingnya sebelah sebelah kiri, sehingga petugas melaporkan ke Laeder CRU Serbajadi, Nurmahdi Almasry alias Dedek Makam, dan seterusnya dilaporkan ke pihak kepolisian setempat.

Untuk mengusut, kepolisian juga telah mengirimkan tim identifikasi ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara, bahkan sudah diberikan garis polisi.

"Kita sudah kirimkan tim ke lokasi, bahkan saat ini kita juga sedang menunggu tim medis dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk dilakukan otopsi," ujar Erwin.

Hingga berita ini diturunkan, bangkai gajah jinak itu masih di lokasi ditemukan sejak awal. Seluruh petugas CRU masih menjaga bangkai gajah itu hingga datangnya Tim Keswan dari BKSDA Aceh.(*)

Pewarta: Mukhlis

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018