Ponorogo (Antaranews Jatim) - Tumpukan limbah pabrik minyak kayu putih di Dusun Sukun, Desa Sidoarjo, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Minggu malam terbakar.
Kepala Bidang Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo, Budi Setiyono, Senin dini hari menuturkan limbah pabrik yang terbakar berada di area penumpukan limbah pabrik tersebut.
Kebakaran terjadi di area penumpukan limbah Pabrik Minyak Kayu Putih Sukun seluas sekitar satu hektare dengan ketebalan tumpukan limbah sekitar 20 meter, tambahnya.
Menurutnya kebakaran yang terjadi sejak sekitar pukul 19.00 WIB tersebut tidak menimbulkan korban jiwan.
Tim gabungan dari petugas pemadam kebakaran, personel TNI dari Koramil Pulung, Polri dari Polsek Pulung dan BPBD, kata Budi telah bekerja keras melakukan pemadaman kebakaran. Namun api sulit dipadamkan.
Ketebalan limbah pabrik yang mencapai setinggi sekitar 20 meter menjadi kendala dalam pemadaman, tambahnya.
Sehingga, lanjutnya, kebakaran yang belum diketahui penyebabnya tersebut hingga sekitar tengah malam masih sulit dipadamkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kepala Bidang Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo, Budi Setiyono, Senin dini hari menuturkan limbah pabrik yang terbakar berada di area penumpukan limbah pabrik tersebut.
Kebakaran terjadi di area penumpukan limbah Pabrik Minyak Kayu Putih Sukun seluas sekitar satu hektare dengan ketebalan tumpukan limbah sekitar 20 meter, tambahnya.
Menurutnya kebakaran yang terjadi sejak sekitar pukul 19.00 WIB tersebut tidak menimbulkan korban jiwan.
Tim gabungan dari petugas pemadam kebakaran, personel TNI dari Koramil Pulung, Polri dari Polsek Pulung dan BPBD, kata Budi telah bekerja keras melakukan pemadaman kebakaran. Namun api sulit dipadamkan.
Ketebalan limbah pabrik yang mencapai setinggi sekitar 20 meter menjadi kendala dalam pemadaman, tambahnya.
Sehingga, lanjutnya, kebakaran yang belum diketahui penyebabnya tersebut hingga sekitar tengah malam masih sulit dipadamkan.
Editor : Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018