Jember (Antaranews Jatim) - Peringatan hari lahir Pancasila di Kabupaten Jember, Jawa Timur, digelar secara masif, berbagai rangkaian kegiatan dilakukan dengan melibatkan masyarakat selama Bulan Juni 2018.

"Bupati Jember juga telah menerbitkan surat edaran terkait kegiatan sebulan penuh peringatan hari lahir Pancasila yang menginginkan kekuatan-kekuatan potensi masyarakat juga dilibatkan dalam peringatan itu," kata Pelaksana Tugas Kabag Humas dan Protokol Pemkab Jember Herwan Agus Darmanto di Jember, Minggu.

Menurutnya peringatan hari lahir Pancasila yang digelar selama sebulan dengan melibatkan unsur-unsur dalam masyarakat bertujuan agar Pancasila masuk ke dalam hati warga, sehingga tidak hanya digelar kegiatan seremonial saja.

"Hari lahir Pancasila seyogyanya tidak dirayakan oleh pemerintah saja, tetapi juga oleh kalangan swasta dan masyarakat, sehingga nantinya diharapkan masuk ke dalam hati seluruh warga yang diimplementasikan dalam perbuatan," tuturnya.

Ia mengatakan Pancasila menjadi alat pemersatu bangsa yang telah menjadi kekuatan bangsa Indonesia karena 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila merupakan hari yang istimewa karena menjadi pemersatu bangsa, sehingga patut dirayakan oleh semua unsur masyarakat.

"Berbagai kegiatan dilakukan, dimulai upacara secara serentak 1 Juni dengan menggunakan pakaian adat, pemberian akta lahir kepada bayi yang lahir bertepatan 1 Juni di tiga rumah sakit daerah, dialog kebangsaan, dan kegiatan lainnya," katanya.

Herwan mengatakan Bupati telah memberikan surat edaran, termasuk kepada camat yang menjadi ujung tombak langsung ke masyarakat, agar masyarakat ikut menyemarakkan hari lahir Pancasila selama sebulan penuh.

Sementara itu talkshow kebangsaan bertema "Pancasila dalam Perbuatan" menghadirkan sejumlah narasumber, yakni Dirjen PP Kemenkumham Prof Widodo Ekahtjahjana, anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar, hakim mahkamah konstitusi I Dewa Gede Palguna, Bupati Jember Faida, Direktur Puskapsi Unej Dr Bayu Dwi Anggono, dan presenter CNN Indra Maulana digelar di salah satu kafe di Jember pada Sabtu (2/6) malam.

Direktur Puskapsi Unej Bayu Dwi Anggono mengatakan Pancasila sebagaimana dipidatokan oleh Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 pada dasarnya mengandung tiga unsur, yaitu keyakinan, pengetahuan, dan tindakan.

"Namun, perkembangan ketatanegaraan Indonesia dewasa ini menghadapi tantangan, yakni Pancasila masih cenderung dimaknai sebagai keyakinan dan pengetahuan semata, sedangkan tindakan masih belum nyata," katanya.

Ia mengatakan berbagai kejadian negatif tindakan aktualisasi Pancasila itu, seperti maraknya perilaku koruptif oleh penyelenggara negara, politik uang dan penggunaan isu SARA dalam pilkada, intoleransi kehidupan beragama, dan munculnya terorisme.

"Untuk itu, diperlukan kerja sama segenap komponen bangsa, agar Pancasila tidak hanya sebagai teks dan kata-kata mutiara. Pancasila dapat diaktualisasikan secara nyata dalam kehidupan bernegara," ujarnya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018