Probolinggo (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Probolinggo melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menindaklanjuti kasus pegawai negeri sipil (PNS) terduga teroris yang diamankan oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (29/5) malam.

"Saya kaget ketika mendapat informasi bahwa PNS yang bekerja di DKPP ditangkap karena diduga terlibat kasus terorisme karena saya tidak menyangka yang bersangkutan seperti itu," kata Kepala DKPP Hasyim Ashari saat dihubungi di Probolinggo, Rabu.

Saat mendapat informasi tersebut, pihaknya melakukan pengecekan di lapangan dan ternyata benar PNS berinisial GS tersebut diamankan Tim Densus 88, sehingga ia membuat laporan secara lisan kepada Penjabat Bupati Probolinggo dan Sekretaris Kabupaten Probolinggo.

"Hari ini kami menindaklanjuti dengan membuat laporan resmi kedinasan secara tertulis kepada pimpinan tentang hal tersebut, sehingga mengenai sanksinya sebagai ASN menjadi kewenangan pimpinan," tuturnya.

Menurutnya, GS menduduki jabatan yang strategis sebagai koordinator penyuluh lapangan di Kecamatan Kuripan, sehingga pihaknya langsung menunjuk pelaksana tugas (Plt) untuk menggantikan GS.

"Posisi GS cukup penting, sehingga seorang Plt diperlukan untuk menjalankan tugasnya di lapangan, agar seluruh persoalan pertanian di lapangan bisa langsung ditangani oleh Plt koordinator penyuluh pertanian," katanya.

Hasyim mengatakan GS cukup disiplin dan tidak pernah berbuat macam-macam selama menjadi koordinator penyuluh pertanian, bahkan yang bersangkutan juga tidak kritis dalam berbagai hal kebijakan.

Sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri bersama jajaran Polres Probolinggo menangkap empat terduga teroris di empat lokasi yang berbeda di Kabupaten Probolinggo, Selasa (29/5) malam.

Empat orang terduga teroris yang diamankan di Probolinggo yakni GS (54) warga Desa Sumberkedawung di Kecamatan Leces, KL (52) warga Desa Wonorejo di Kecamatan Maron, BI (49) warga Desa Pengalangan Kidul di Kecamatan Maron, dan KS (42) warga Desa Wonorejo di Kecamatan Maron.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018