Kediri (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan sektor pariwisata memengaruhi perkembangan ekonomi kreatif di daerah ini sehingga mampu meningkatkan perekonomian warga yang cukup signifikan.

"Sektor ekonomi kreatif berkembang pesat di wilayah Kabupaten Kediri belakangan ini. Peningkatan signifikan dapat dirasakan pada sektor pariwisata dan perkembangan UMKM," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kediri Krisna Setiawan di Kediri, Jumat.

Ia mengungkapkan, data dari Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri, untuk penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata pada 2017 menyumbang hingga sebesar Rp1,5 miliar. Sumbangan itu dari berbagai macam pariwisata di kabupaten, misalnya Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut) dan sejumlah pariwisata lainnya.

"Hal ini berpengaruh juga pada perkembangan sektor UMKM dan sektor pertanian dimana banyak tumbuh pelaku UMKM baru serta meningkatnya pendapatan petani hortikultura serta munculnya petani organik di Kabupaten Kediri," kata dia.

Ia menambahkan, tumbuhnya sektor-sektor tersebut juga berpengaruh terhadap meningkatnya pertumbuhan ekonomi masyarakat dan juga penurunan angka kemiskinan. Di areal Gunung Kelud, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri misalnya, banyak sektor wisata baru, misalnya ada petik nanas, petik stroberi. Bahkan, juga ada berbagai macam wisata lainnya.

Di Kabupaaten Kediri, sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), penurunan angka kemiskinan terlihat. Pada 2015 tercatat jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kediri 199.380 jiwa (12,91%). Pada tahun 2016, penduduk miskin di Kabupaten Kediri, kembali mengalami penurunan yakni 197.430 jiwa (12,72%).

"Pada tahun 2017, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kediri terus mengalami penurunan, menjadi 191.080 jiwa (12,25%)," katanya.

Ia menambahkan, terkait dengan pendataan masyarakat miskin, Kementerian Sosial hingga kini juga masih terus melakukan perbaikan data melalui aplikasi sistem informasi kesejahteraan sosial "Next generation" yang bertujuan untuk meminimalisasi "Inklusion error" seperti warga yang mampu, tetapi mendaftar mendapat bantuan, sedangkan yang seharusnya mendapat bantuan justru tidak menerima.

Selain itu aplikasi tersebut juga dapat menemukan data kependudukan yang lain misalkan pindah tempat, data ganda, meninggal dunia dan data-data lain.

"Berdasarkan pertumbuhan di berbagai sektor serta penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Kediri dari tahun ke tahun, hal tersebut merupakan bukti bahwa kinerja Pemerintah Kabupaten Kediri mengalami peningkatan," kata Krisna.  (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018