Jember (Antaranews Jatim) - Pertamina menyiapkan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) modular atau yang sifatnya "mobile" di jalur mudik Lebaran 2018 yang akan ditempatkan di jalur yang jaraknya cukup panjang dan tidak terdapat SPBU.

"Kami menyiapkan SPBU yang bisa keliling itu untuk mengantisipasi kendaraan yang membutuhkan bahan bakar minyak (BBM) selama perjalanan di jalur mudik Lebaran, agar mereka tidak kehabisan bahan bakar," kata Officer Communication dan CSR Pertamina Marketing Operation Region V (MOR V) Eddie Mangun di Jember, Jumat.

Ia mengatakan General Manager Pertamina MOR V Ibnu Chouldum sudah menyusuri tol di Jawa Timur untuk melihat titik area istirahat atau "rest area" dan lokasi lain yang belum siap dengan SPBU, namun bisa dipasang SPBU modular.

"Ada beberapa jalur tol di Jatim yang rest areanya tidak memiliki SPBU, sehingga Pertamina juga melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jatim dan bertemu dengan Gubernur Jatim untuk membicarakan hal itu," tuturnya.

Ia menjelaskan Pertamina juga sudah melakukan pemetaan di titik-titik mana saja yang harus disediakan SPBU modular untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat karena Pertamina adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tidak hanya mengejar keuntungan, namun memiliki tanggung jawab menyediakan BBM bisa sampai ke masyarakat dengan cara yang efektif dan efisian.

"SPBU modular merupakan salah satu solusi untuk mengatasi sejumlah titik yang rawan bahan bakar, sehingga Pertamina akan menerapkan SPBU modular tahun ini di jalur mudik," katanya.

Eddy juga memastikan pasokan BBM di wilayah MOR V yang meliputi Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara juga akan ditambah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menghadapi Ramadhan dan Lebaran 2018.

"Kami prediksi kenaikan BBM pada Ramadhan dan Lebaran 2018 sekitar 5 persen hingga 14 persen dengan puncak konsumsi BBM pada 9-10 Juni 2018, atau sepekan sebelum Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah," ujarnya.

Berdasarkan data Pertamina MOR V, konsumsi premium harian adalah mencapai 2.280 kilo liter (KL)/hari, dengan prediksi kenaikan Ramadhan dan Lebaran mencapai 2.599 KL/hari, sedangkan pertalite dari konsumsi harian sebesar 7.021 KL/hari, diprediksi naik menjadi 8.004 KL/hari.

Untuk pertamax, prediksi kenaikan mencapai 3.578 KL/hari, dari konsumsi rata-rata harian sebesar 3.139 KL, dan pertamax Turbo dari konsumsi harian sebesar 113 KL, diprediksi naik sebesar 130 KL/hari.

Sedangkan solar, dari konsumsi harian 5.492 KL, diprediksi naik menjadi 5.217 KL/hari, dan dexlite dari konsumsi 155 KL/hari akan naik menjadi 176 KL/hari, serta pertamina dex dari 80 KL/hari menjadi 85 KL/hari.

Selain menyiapkan penambahan stok BBM, lanjut dia, Pertamina juga melakukan upaya lainnya menghadapi Ramadhan dan Lebaran yakni pembentukan tim satuan petugas khusus yang bertugas memantau dan mengkondisikan kelancaran penyaluran BBM dan elpiji yang beroperasi pada "H-14" hingga "H+7" Lebaran 2018.

"Pertamina juga menyediakan SPBU kantong/mobile storage di 11 titik SPBU di Jawa Timur, kemudian penyediaan kios pertamax di delapan titik rest area di Jatim, dan menyiapkan motorist bahan bakar khusus di ruas tol dan non-tol," ujarnya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018